TRIBUNNEWS.COM - Virus Nipah menyebabkan dua orang India tewas.
Akibat peristiwa tersebut, negara bagian Kerala di India selatan menutup beberapa sekolah, kantor, dan transportasi umum pada Rabu (13/9/2023).
India berupaya untuk menghentikan penyebaran virus Nipah yang langka dan mematikan.
Reuters melaporkan bahwa dua orang dewasa dan satu anak masih terinfeksi virus Nipah di rumah sakit.
Baca juga: Viral Aksi Zulhas Bagi-bagi Uang ke Warga, Pernah Juga Dilakukan saat Jogging di India
Sementara itu, 700 orang sedang menjalani test virus tersebut.
Reuters menambahkan bahwa virus Nipah menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh kelelawar, babi, atau manusia yang terinfeksi.
Setidaknya 706 orang, termasuk 153 petugas kesehatan, sedang menjalani tes untuk memeriksa penyebaran virus.
Hal tersebut disampaikan oleh Pemerintah negara bagian Kerala, Rabu (13/9/2023).
"Lebih banyak orang bisa dites… Fasilitas isolasi akan disediakan," ujar Pinarayi Vijayan, pejabat Kerala.
Ia meminta masyarakat menghindari pertemuan publik di distrik Kozhikode selama 10 hari ke depan.
Dua orang yang terinfeksi telah meninggal sejak 30 Agustus dalam wabah virus keempat di Kerala sejak 2018.
Situasi itu memaksa pihak berwenang untuk mendeklarasikan zona pembatasan mobilitas di setidaknya delapan Desa Kozhikode.
"Kami fokus pada pelacakan kontak orang yang terinfeksi sejak dini dan mengisolasi siapa pun yang memiliki gejala," kata Menteri Kesehatan negara bagian, Veena George.
Dia mengatakan virus yang terdeteksi di Kerala sama dengan yang ditemukan sebelumnya di Bangladesh, yaitu jenis virus yang menyebar dari manusia ke manusia dengan tingkat kematian yang tinggi.