TRIBUNNEWS.COM - Munculnya varian baru Covid -19, Pirola yang sangat bermutasi telah memicu kekhawatiran seluruh dunia, termasuk Australia.
Kasus pertama varian baru Covid-19 BA.2.86 atau yang dikenal dengan Pirola telah ditemukan oleh Laboratorium di Australia Barat, dikutip dari DailyMail.
Kemudian Departemen Kesehatan Australia Barat melakukan pengurutan genom pada kasus lokal tersebut.
Setelah dilakukan penelitian, mereka mengatakan kasus Pirola ini tidak memiliki perbedaan yang siginifikan dengan kasus sama yang terjadi di luar negeri, dikutip dari 9news.
Mengutip dari ABC News, kasus pertama Pirola yang teridentifikasi di Australia ini memicu percepatan program vaksinasi di Inggris.
Departemen Kesehatan dan Pelayanan Sosial mengumumkan vaksinasi untuk penghuni panti jompo dan orang dewasa yang rentan akan dimulai lebih awal dari yang dijadwalkan karena Pirola.
Baca juga: Lansia Inggris Suntik Vaksin Booster Covid-19 Lagi, Pemerintah Peringatkan Risiko Varian Pirola
Tentang Varian Baru Pirola
Menurut British Medical Journal, Pirola tampaknya merupakan evolusi dari subvarian Omicron BA.2 yang teridentifikasi pada awal tahun 2022.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut BA.2.86 sebagai 'varian dalam pemantauan'.
Maksudnya, mereka akan terus mengawasi varian ini.
Pirola belum secara resmi disebut sebagai variant of concern" atau diberi nama Yunani seperti Omicron atau Delta.
Pirola adalah kode nama informal yang diberikan dari komunitas yang melacak varian Covid-19.
Diketahui, Pirola menimbulkan lebih banyak kekhawatiran dibandingkan varian lainnya.
Pasalnya, Pirola memiliki 35 mutasi pada protein lonjakannya, bagian dari virus yang dirancang untuk ditargetkan oleh vaksin Covid.