TRIBUNNEWS.COM - Bos mafia sisilia, Italia, Matteo Messina Denaro meninggal dunia pada Minggu (25/9/2023), malam.
Mengutip dari Al Jazeera, Matteo Messina Denaro meninggal dunia di Rumah Sakit L'Aquilla di Italia Tengah, tempat ia dirawat karena kanker usus besar.
Saat penangkapannya pada bulan Januari 2023, Matteo Messina Denaro sedang mencari pengobatan untuk kanker usus besar.
Dia awalnya ditahan di penjara dengan keamanan maksimum tetapi dipindahkan ke Rumah Sakit L'Aquila dalam beberapa minggu terakhir ketika kondisinya memburuk.
Sebagai informasi, Messina Denaro ditangkap di sebuah klinik kesehatan swasta di Palermo pada bulan Januari lalu.
Menurut catatan medis yang bocor ke media Italia, ia menjalani operasi kanker usus besar pada tahun 2020 dan 2022 dengan nama palsu.
Baca juga: Bos Mafia Italia, Matteo Messina Denaro Ditangkap di Klinik Medis setelah Jadi Buron 30 Tahun
Mengutip dari CNN, Messina Denoaro telah menjadi buronan sejak tahun 1993 dan dianggap oleh Europol sebagai salah satu orang paling dicari di Eropa.
Messina Denaro merupakan putra seorang mafiso yang lahir di kota Castelvetrano, Sisilia Barat Daya.
Dia mengikuti ayahnya ke dalam gerombolan dan pada usia 15 tahun dan sudah membawa senjata.
Polisi mengatakan Messina Denaro melakukan pembunuhan pertamanya ketika dia berusia 18 tahun.
Telah menjadi buronan selama hampir 30 tahun, dia adalah buronan terlama di Cosa Nostra.
Messina Denaro dijatuhi beberapa hukuman seumur hidup atas banyak kejahatannya.
Terutama pada tahun 1992 atas keterlibatannya dalam pembunuhan jaksa anti-Mafia Giovanni Falcone dan Paolo Borsellino.
Dia menerima hukuman seumur hidup terakhirnya pada tahun 2020 atas pemboman fatal di Milan, Florence dan Roma pada akhir tahun 1990-an dan atas pembunuhan.
Sebelum meninggal, kasus pembunuhan Falcone dan Borsellino, dan pembunuhan Giuseppe Di Matteo yang berusia 11 tahun sedang dalam proses dibawa ke pengadilan yang lebih tinggi .
Dijuluki oleh pers Italia sebagai 'Godfather terakhir', Messina Denaro sendiri pernah mengaku telah membunuh cukup banyak orang hingga memenuhi kuburan.
Dia bersembunyi pada tahun 1993 ketika semakin banyak pengkhianat yang mulai memberikan rincian tentang perannya dalam gerombolan tersebut, namun para penyelidik yakin dia jarang pergi jauh dari Sisilia.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Matteo Messina Denaro