TRIBUNNEWS.COM, MAROKO - Gempa 6,8 magnitudo membuat Maroko porak-poranda.
Korban meninggal dunia mencapai ribuan jiwa.
Banyak bangunan rusak parah, akses di sejumlah jalan pun terputus, hingga layanan listrik dan komunikasi rusak total.
Korban tewas di Maroko tercatat lebih dari 2.800 usai gempa bumi yang terjadi pada Jumat (8/9/2023) malam.
Tim pencari dari berbagai negara terus berupaya menemukan korban selamat dari bencana tersebut.
Lembaga Kemanusiaan GFI (Golden Future Indonesia) mendistribusilan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa Maroko berupa ratusan paket pangan, air mineral, check kesehatan selimut dan makanan siap saji untuk para penyintas.
Direktur Program Aryo Nur Firdaus mengungkapkan, GFI telah telah mengirimkan team dari Indonesia ke Maroko beberapa setelah gempa Maroko terjadi.
Koordinasi internal sudah dilakukan dan beberapa bantuan kemanusiaan telah di distribusikan dan sebagian sedang bersiap untuk di distribusikan tahap-demi tahap.
"Kami dan masyarakat Indonesia berduka cita atas kejadian gempa besar di Maroko dan jatuhnya ribuan korban jiwa dan korban luka Golden Future Indonesia berkomitmen dalam membantu aksi kemanusiaan di dunia internasional. Tidak hanya di titik kota Marrakesh tim juga mendistribusikan bantuan ke lokasi-lokasi terisolir di atas Pegunungan Atlas, dan sekitaran Essaouira," kata Aryo dalam keterangan yang diterima, Rabu (27/9/2023).
Tim di lapangan GFI, Faruq Naufal menambahkan, menurut laporan di lapangan daerah yang paling terdampak adalah di wilayah pegunungan dengan medan yang terjal di tambah cuaca panas yang terjadi di Maroko.
Dikabarkan bantuan belum merata, serta tenaga medis dan fasilitas pelayanan kesehatan juga terbatas untuk wilayah pegunungan.
Di tambah warga warga Maroko yang terdampak juga terpaksa tidur di luar rumah, karena rumahnya sudah tidak layak di tinggali serta masih ada rasa trauma tersendiri.
"Kita Masyarakat Indonesia tentu merasakan bagaimana dampak gempa besar, apalagi Indonesia juga sangat sering di landa Gempa. Sehingga empati masyarakat Indonesia terus mengalir. Komitmen solidaritas antar bangsa sebagai momentum kepedulian bersama dan GFI terus berkhtiar meresponse bencana dengan memfasilitasi kepedulian terbaik masyarakat Indonesia untuk disampaikan ke masyarakat di Maroko, tidak hanya Maroko GFI juga tengah berikhtiar juga untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan juga untuk penyintas banjir yang melanda Libya yang juga luar biasa dampaknya," kata Faruq Naufal.