Tetapi, Clinton dimakzulkan atas tuduhan telah berbohong di bawah sumpah dan mendorong orang lain untuk mengakui tuduhan terkait kasus tersebut.
Pada 19 Desember 1998, DPR yang dikendalikan Republik memakzulkan Clinton atas tuduhan sumpah palsu dan menghalangi keadilan.
Namun, DPR memberikan suara menentang pemakzulan atas tuduhan sumpah palsu kedua dan atas penyalahgunaan kekuasaan.
Pada 12 Februari 1999, Senat membebaskan Clinton 55-45 atas tuduhan sumpah palsu, dengan 10 Republikan bergabung dengan semua Demokrat, dan 50-50 atas tuduhan obstruksi, dengan lima Republikan bergabung dengan Demokrat.
Richard Nixon (1973)
Proses pemakzulan Presiden Richard M Nixon terjadi karena skandal Watergate, yang dimulai pada 1972, ketika rekan-rekan Nixon masuk ke markas besar Komite Nasional Demokrat.
Pembobolan itu adalah bagian dari upaya besar dan terkoordinasi untuk memengaruhi pemilihan yang akan datang.
Komite Kehakiman DPR memulai proses impeachment pada 30 Oktober 1973.
Baca juga: Trump Kembali Lolos dari Pemakzulan, Biden: Bagian Menyedihkan dalam Sejarah Kita
Komite menyetujui tiga pasal pemakzulan Presiden Nixon, yakni menghalangi keadilan, penyalahgunaan kekuasaan dan penghinaan terhadap Kongres, serta merujuk mereka ke lantai DPR pada Juli 1974.
Sebelum DPR dapat menyelesaikan dengar pendapatnya dan memberikan suara untuk pemakzulan, Nixon mengumumkan pengunduran dirinya pada 8 Agustus 1974
Andrew Johnson (1868)
Presiden Andrew Johnson dimakzulkan bukan karena pelanggaran hukum tertentu, tetapi karena perebutan kekuasaan yang luas antara Gedung Putih dan Kongres.
Johnson merupakan Wakil Presiden Abraham Lincoln dan menjadi presiden ketika Lincoln dibunuh.
Dia telah menghabiskan sebagian besar masa jabatan bentrok dengan Kongres yang dikendalikan oleh Partai Republik mengenai Rekonstruksi.