"Pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya di dalam prosesi tersebut hingga menyebabkan kerusakan maksimum," katanya.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas kedua serangan itu.
Korban Terluka Kehilangan Keluarga
Baca juga: 4 Orang Tewas dan 22 Terluka akibat 2 Ledakan Bom Terpisah di Balochistan, Pakistan
Di rumah sakit di Quetta, kota terbesar di Balochistan, para penyintas yang nyaris lolos dari kematian sedang menghadapi dampak serangan tersebut.
Korban yang selamat lainnya, Saifullah, kehilangan saudara laki-lakinya dalam ledakan itu.
"Debu dan badai, (itulah) yang saya lihat ketika saya berdiri," kata Saifullah.
Ledakan itu juga menewaskan tujuh anak di lokasi perayaan Maulid Nabi.
"Apakah ini keadilan? Saya kehilangan seorang putra kecil," kata seorang wanita.
"Kami menuntut keadilan dan para teroris harus dihukum," lanjutnya.
Sementara itu, dua wanita berpakaian adat Balochi menemani wanita yang sedang menangis itu.
"Mengapa anak saya menjadi syahid, apa dosanya," katanya.
Beberapa keluarga korban juga menuntut pemerintah untuk memberikan pelayanan medis yang memadai.
"Orang-orang yang kami cintai tidak mendapatkan perawatan yang layak," keluh Maulana Abdul Rasool.
Menurutnya, pihak rumah sakit tidak kooperatif dalam menyediakan layanan kesehatan bagi korban yang terluka.
Provinsi Balochistan dan Khyber Pakhtunkhwa berbatasan dengan Afghanistan.
Dalam beberapa tahun terakhir telah mengalami serangan oleh militan Islam Taliban-Pakistan yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintah Pakistan dan menerapkan hukum Islam yang ketat di negara mereka sendiri.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Pakistan