TRIBUNNEWS.COM - Seorang anak laki-laki bernama Liu (14) mengalami kerusakan ginjal setelah dipaksa melakukan squat 200 kali dan berlari keliling lapangan sekolah di Provinsi Hunan, China.
Anak itu dihukum oleh gurunya, Tuan Tao, karena mengobrol di kelas saat pelajaran berlangsung pada 12 September lalu.
Insiden tersebut terjadi di Sekolah Menengah Quantang Kabupaten Changsha di Kota Jingzhou, Ningxiang, Provinsi Hunan.
Menurut pamannya, anak laki-laki bermarga Liu itu merasakan nyeri pada ototnya dan kesulitan berjalan setelah melakukan 200 squat, seperti diberitakan Sin Chew Daily.
Selain itu, setiap ia buang air kecil, urinenya berwarna teh.
Dua hari kemudian, kondisi Liu masih belum pulih setelah melakukan squat 200 kali.
Meski sudah meminta cuti untuk pelajaran olahraga, Liu dipaksa oleh gurunya, Wen, untuk melakukan latihan lari.
Baca juga: Pria di China Bawa Istri dan Anak saat Bekerja sebagai Ojek Online, Istrinya Depresi karena Ditipu
Liu pingsan setelah menyelesaikan enam putaran di sekitar taman bermain sekolah.
Pihak sekolah langsung menghubungi ibu Liu untuk menjemputnya untuk pulang.
Ketika ibu Liu melihat putranya mengeluarkan darah di urinenya, dia segera membawanya ke Rumah Sakit Rakyat Ningxiang.
Setelah pemeriksaan medis, dokter mengeluarkan pemberitahuan kondisi kritis.
Liu segera dirawat di unit perawatan intensif (ICU) dengan peringatan bahwa penundaan satu jam saja dapat menyebabkan gagal ginjal.
Setelah diperiksa, putranya didiagnosis menderita rhabdomyolysis, yaitu cedera otot.
Baca juga: Akibat Dipukul Guru dengan Penggaris Besi, Murid di China Alami Retak pada Tulang Tengkoraknya
Menurut dokter, dia bisa saja kehilangan nyawanya karena gagal ginjal jika terlambat dibawa ke rumah sakit.