TRIBUNNEWS.COM -- Ukraina tetap optimis pembiayaan militer mereka tidak terpengaruh macetnya bantuan dari Amerika Serikat (AS).
Seperti diketahui AS menghentikan bantuan sementara setelah UU belanja mereka tidak menyertakan bantuan sebesar 20 miliar dolar AS untuk mendanai Kiev untuk memerangi Rusia.
Duta besar Ukraina untuk Amerika Serikat, Oksana Markarov mengatakan "Masih ada dana" dalam sebuah status facebooknya dikutip The Washington Post.
Baca juga: Taktik Eksentrik Rusia Kecoh Rudal dan Drone Ukraina, Siluet Bomber Tu-95MS Dilukis di Landasan
Status tersebut menanggapi tertutupnya bantuan AS karena negeri Paman Sam sedang membutuhkan dana untuk menghindari penutupan pemerintah.
“Pemerintah akan bekerja keras, sehingga tidak ada ancaman terhadap pasokan senjata dan peralatan yang telah disetujui sebelumnya,” katanya, seraya menambahkan bahwa “ada waktu, ada sumber daya, dan yang paling penting, ada dukungan bipartisan dan bikameral untuk Ukraina.”
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Oleg Nikolenko juga mengatakan pada hari Minggu bahwa dukungan untuk Ukraina “tetap utuh” di seluruh pemerintahan dan kedua majelis Kongres.
“Pihak berwenang Ukraina kini secara aktif bekerja sama dengan mitra-mitra Amerika untuk memastikan bahwa keputusan anggaran AS yang baru, yang akan dikerjakan selama 45 hari ke depan, mencakup dana baru untuk membantu Ukraina.”
RUU tersebut disahkan pada Sabtu malam sebagai langkah sementara untuk mendanai pemerintah federal hingga pertengahan November.
Namun anggota DPR dari Partai Republik, yang beberapa di antaranya menentang kebijakan Presiden Biden mengenai Ukraina, membatalkan rancangan undang-undang yang akan mengalokasikan miliaran dolar bantuan militer dan bantuan lainnya untuk Kiev.
Tindakan ini berpotensi menjadi pertanda buruk bahwa dukungan bipartisan AS terhadap Ukraina bisa goyah, bahkan ketika pasukan Ukraina menangkis invasi Rusia.
Baca juga: Putin Peringati 1 Tahun Aneksasi 4 Wilayah, Rusia Luncurkan Drone ke Ukraina
Hal ini juga terjadi pada saat yang sangat rentan bagi Kiev, yang telah berjuang dalam beberapa bulan terakhir untuk mendapatkan kembali wilayahnya dari Rusia, sehingga memicu ketakutan di dalam dan luar negeri bahwa perang tersebut telah menemui jalan buntu.
“Dalam keadaan apa pun, kita tidak boleh membiarkan dukungan Amerika terhadap Ukraina terganggu,” kata Biden pada Minggu, berbicara dari Gedung Putih.
Dia mengatakan ada “banyak sekali anggota Partai Republik dan Demokrat di DPR dan Senat yang mendukung Ukraina.”
Biden telah meminta penyediaan dana yang mencakup $13 miliar bantuan militer baru dan 8,5 miliar dolar AS bantuan ekonomi, kemanusiaan, dan keamanan untuk Ukraina dan negara-negara lain yang terkena dampak perang.