TRIBUNNEWS.COM -- Ukraina dalam dilema, pasalnya dukungan satu anggota NATO dan Uni Eropa, Slovakia terancam kandas.
Selama ini negara pecahan Cekoslovakia tersebut bersama negara NATO lainnya terus memberikan bantuan militer memerangi Rusia yang menginvasi negara pimpinan Volodymyr Zelensky tersebut.
Namun cerita dukungan tersebut bakalan berubah setelah Slovakia melakukan pemilihan umum (Pemilu).
Baca juga: Taktik Perang Panjang Rusia Mulai Sukses, AS Kirim Kabar Buruk ke Ukraina: Sudah Habis Rp 1.196 T
Dalam Pemilu tersebut partai Demokrasi Sosial atau SMER menjadi pemenangnya.
Partai SMER saat ini dipimpin oleh Robert Fico yang juga mantan perdana menteri Slovakia yang pendukung Rusia.
Robert Fico pun terpilih menjadi Perdana Menteri Slovakia.
Berbicara setelah kemenangannya, Fico mengatakan dia “akan melakukan segala daya” untuk memulai perundingan perdamaian Rusia-Ukraina.
“Lebih banyak pembunuhan tidak akan membantu siapa pun,” kata Fico.
Negosiasi kemungkinan besar tidak akan disambut baik di Ukraina, karena untuk saat ini kemungkinan besar negosiasi tersebut akan melibatkan proposal penyerahan wilayah kepada Rusia, hal yang tidak bisa dilakukan oleh Kyiv.
Partai Hlas yang berhaluan kiri-moderat, yang dipimpin oleh mantan anggota SMER dan dibentuk sebagai cabang dari SMER setelah terjadi perselisihan internal, menempati posisi ketiga dengan 14,7 persen suara, dan bisa menjadi penentu kemenangan.
Dengan tujuh partai politik mencapai ambang batas 5% yang diperlukan untuk masuk parlemen, negosiasi koalisi hampir pasti akan melibatkan banyak pemain dan bisa memakan waktu lama dan berantakan.
Lantas siapa Robert Fico itu?
Robert Fico adalah politisi ulung Slovakia yang telah puluhan tahun memimpin SMER.
Ia bahkan sudah tiga kali menjadi perdana menteri di Slovakia yaitu selama tiga kali berturut-turut selama 12 tahun mulai 2006 hingga 2018.
Dikutip dari Bloomberg, pria kelahiran 15 September tahun 1964 ini dikenal sebagai pemimpin yang kontroversial, namun ia banyak membawa Slovakia pada keberhasilan. Salah satunya mengurangi tingkat pengangguran.