Kedatangan pilot tersebut di Ukraina dikatakan menandai tuntasnya pembelotan yang sudah direncanakan selama enam bulan.
"Rencana itu dia susun dengan pihak militer Ukraina, termasuk memindahkan keluarganya keluar dari Rusia," seperti yang dilaporkan Insider.
Pada saat itu, Yusov mengatakan pilot diberi hadiah 500.000 dolar AS karena membawa helikopter dan mencuri suku cadang jet tempur.
Hal ini terjadi setelah parlemen Ukraina mengeluarkan undang-undang pada bulan April 2022 yang menawarkan hingga 1 juta dolar AS atau setara Rp 15 miliar kepada personel militer Rusia yang berhasil mentransfer peralatan ke Ukraina.
Besar kecilnya hadiah tergantung pada jenis peralatan yang mereka serahkan.
Yusov mengatakan bahwa setelah operasi itu terungkap, ada peningkatan panggilan ke hotline penyerahan diri sebesar 70 persen dari tentara Rusia.
Kyiv Independent tidak dapat mengonfirmasi rincian status Alfyorov di Ukraina atau apakah dia diperkirakan akan menerima hadiah.
(oln/BI/Tki/*)