News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Aktivitas Militer Besar-besaran Terjadi di Eropa Selatan, Bak Invasi Rusia ke Ukraina Jilid II?

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi anti huru hara Kosovo dan polisi militer KFOR (Misi Militer Internasional ke Kosovo), mengamankan pintu masuk ke gedung kota di Zvecan, Kosovo utara pada 29 Mei 2023, menyusul bentrokan dengan pengunjuk rasa Serbia yang menuntut pencopotan walikota Albania yang baru terpilih. Penjaga perdamaian yang dipimpin NATO pada Senin membubarkan pengunjuk rasa Serbia yang kembali bentrok dengan polisi di Kosovo utara untuk menuntut pencopotan walikota Albania yang baru terpilih, saat ketegangan etnis berkobar di negara Balkan itu. (Photo by -STR / AFP)

Rusia berulang kali membantah pihaknya berencana melakukan invasi.

Kini, Serbia juga melakukan hal yang sama, berulang kali menekankan tidak akan melakukan invasi ke Kosovo untuk mencoba meredakan ketakutan publik internasional, khususnya Kosovo.

Awal Konflik Serbia dan Kosovo, Perpecahan Etnis

Mayoritas penduduk Kosovo terdiri dari etnis Albania.

Banyak etnis Serbia – minoritas – tinggal di utara.

Setelah Yugoslavia pecah pada tahun 1990-an, Kosovo bergerak untuk mencari kemerdekaan dari Serbia.

Serbia menanggapinya dengan menindak penduduk Albania selama perang berdarah yang berlangsung dari tahun 1998 hingga 1999.

Saat itu, NATO akhirnya melakukan intervensi dengan aksi-aksi pengeboman yang mendorong pasukan Beograd keluar dari Kosovo.

Pada tahun 2008, Kosovo secara sepihak mendeklarasikan kemerdekaan dari Serbia, dan meskipun Serbia menolak mengakui langkah ini, hampir 100 negara lain – termasuk Amerika Serikat – telah melakukan hal yang sama.

Meskipun pertempuran aktif telah berhenti lebih dari dua dekade lalu, ketegangan antar negara masih berlanjut di Kosovo utara, meskipun ada upaya dari Barat untuk menormalisasi hubungan.

Tragedi September Berdarah

Pada tanggal 24 September 2023, orang-orang bersenjata Serbia membunuh seorang petugas polisi Kosovar dan menyerbu sebuah biara di Kosovo utara.

Serangan itu memicu baku tembak yang menyebabkan beberapa penyerang tewas.

Insiden tersebut, yang menandai salah satu eskalasi terburuk dalam beberapa tahun terakhir dan dikutuk oleh negara-negara Barat.

Insiden September berdarah ini lalu menimbulkan kekhawatiran bahwa situasi antara Beograd dan Pristina dapat memburuk secara serius dan memicu lebih banyak kekerasan.

NATO Turun Tangan (Lagi)

Setelah ketegangan meningkat, NATO mengumumkan rencana untuk meningkatkan jumlah misi penjaga perdamaian yang berbasis di Kosovo – yang dikenal sebagai Pasukan Kosovo, atau KFOR – dengan beberapa ratus tentara tambahan dari Inggris.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini