Emosi Donald Trump Akhirnya Meledak di Persidangan, Geleng-geleng ke Hakim, Pelototi Jaksa
TRIBUNNEWS.COM - Sidang perdata kasus penipuan (fraud) dengan terdakwa Donald Trump di Manhattan, New York, Amerika Serikat (AS) membuat emosi mantan Presiden AS itu meledak.
Donald Trump yang pada awal-awal persidangan tampak tenang mulai 'meledak' ketika ia terlihat semakin frustrasi pada jalannya proses di ruang sidang.
Sidang dakwaan senilai 250 juta dolar AS terhadap Trump, Trump Organization, dan dua putra tertuanya, Donald Jr. dan Eric, dimulai pada Senin (2/10/2023).
Baca juga: Sevastopol Remuk Dihajar Rudal Ukraina, Kapal Armada Laut Hitam Rusia Mengungsi Tinggalkan Krimea
Trump, yang sebagian besar menghindari ruang sidang, akhirnya muncul di pengadilan Manhattan di mana jaksa menuduh dia, perusahaannya, dan keluarganya sengaja melebih-lebihkan (penggelembungan) nilai properti mereka untuk melakukan penipuan asuransi.
Trump membantah semua kesalahannya.
Para wartawan menggambarkan, Trump tampak tenang dan tabah selama empat dakwaan di New York, Florida, dan Washington DC, namun perilaku mantan presiden tersebut pada hari pertama persidangan kasus fraud ini tampaknya menandai perubahan dari citra kalem tersebut.
Para jurnalis yang mengikuti persidangan menggambarkan Trump menggelengkan kepala dan menyilangkan tangan sebagai tanggapan atas komentar Hakim Arthur Engoron dan memelototi Jaksa Agung New York Letitia James pada satu titik ketika dia keluar dari ruangan.
Pada hari ketiga persidangan, Trump tampak kesal dan mengadu kepada pengacaranya.
"Trump kembali ke pengadilan pada Rabu pagi dan duduk dengan tenang, meskipun dia menunjukkan (sikap) ketidaksabaran lebih besar dibandingkan dua hari sebelumnya," tulis Kate Christobek dan Jonah Bromwich dari The New York Times.
Jose Pagliery dari The Daily Beast juga melaporkan, ketika Hakim Engoron mengatakan kepada pengadilan bahwa formalitas umum dapat diabaikan karena ini adalah sidang pengadilan dan bukan sidang juri sang mantan presiden terdengar menggerutu.
"Trump mulai menggerutu dan dengan marah melipat tangannya sambil menatap hakim," tulis laporan itu.
Trump sangat kecewa karena persidangan tidak memakai juri.
Dia menyebut persidangan tersebut tidak adil tanpa adanya juri.