11 Foto Mencengangkan Serangan Operasi Badai Al-Aqsa Hamas, Penghinaan Bagi Intelijen Israel yang Legendaris
TRIBUNNEWS.COM - Gelombang serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya menerpa wilayah Israel yang membuatnya panik dan menetapkan status darurat perang, Sabtu (7/10/2023).
Serangan terkoordinasi dari Hamas ini dinilai analis keamanan merupakan penghinaan bagi intelijen Israel, jaringan mata-mata yang terkenal legendaris.
Seperti dilaporkan, Israel diguncang oleh gelombang serangan pejuang Hamas yang dilaporkan bernama Operation Al-Aqsa Strom atau Operasi Badai Al-Aqsa dengan menembakkan ribuan roket ke wilayah Israel.
Tak cuma roket, pejuang Hamas juga dilaporkan sukses menyusup dan dengan persenjataan bisa berkeliaran di jalan-jalan.
Baca juga: Video Ratusan Warga Israel Berteriak Panik dan Berlarian di Gurun Saat Diserbu Pejuang Palestina
Para pengamat menilai, aksi tidak terduga Hamas ini merupakan buah kegagalan Israel dalam mengantisipasi serangan tersebut.
Analis menilai, serangan terkoordinasi Hamas dari darat, laut, dan udara kemungkinan besar memerlukan perencanaan rumit selama berbulan-bulan.
Perencanaan rumit dari serangan ini lah yang dianggap sebagai penghinaan bagi badan intelijen Intelijen Israel yang terkenal canggih.
“Seluruh Israel bertanya pada dirinya sendiri: Dimana IDF? Di mana polisi? Di mana keamanannya?” kata Eli Maron, mantan kepala Angkatan Laut Israel, kepada saluran berita Channel 12, dilansir The Times of Israel.
“Ini adalah kegagalan yang sangat besar; hierarki telah gagal, dengan konsekuensi yang sangat besar.”
Mossad yang Legendaris Gagal Mencegah Serangan
Menurut koresponden bidang keamanan BBC, Frank Gardner, Israel terkenal memiliki salah satu jaringan intelijen paling canggih di Timur Tengah, Mossad.
Jaringan intelijen Mossad disebutkan terdiri dari beberapa lembaga dan informasi penting yang tertanam dalam kelompok militan di seluruh wilayah tersebut.
Dia mengatakan bahwa kemampuan Hamas untuk melakukan serangan terkoordinasi ini tampaknya dilakukan dengan sangat rahasia" menunjukkan bahwa Israel "tertidur di belakang kemudi".
Pejabat pemerintah Israel mengatakan kepada Gardner bahwa penyelidikan besar-besaran sedang dilakukan mengenai bagaimana intelijen Israel gagal mengantisipasi serangan tersebut.
Beberapa pejabat mengatakan bahwa penyelidikan tersebut dapat memakan waktu bertahun-tahun.
Wartawan lain BBC, koresponden diplomatik, Paul Adams, menggambarkan hal ini sebagai kegagalan intelijen terburuk sejak perang Yom Kippur tahun 1973, ketika Mesir dan Suriah melancarkan serangan mendadak terkoordinasi terhadap Israel.
John Sparks, koresponden internasional Sky News, mengatakan gelombang serangan ini akan "membingungkan" Israel, karena skala serangan dan tingkat organisasi taktis yang dapat dilakukan oleh para pejuang Palestina.
“Ada gambar-gambar di media sosial yang memperlihatkan orang-orang bersenjata lengkap di belakang truk pickup, misalnya, yang beroperasi di wilayah Israel. Hal ini akan sangat membuat bingung pihak berwenang di Israel,” katanya.
40 Orang Israel Tewas
Serangan Hamas Sabtu setidaknya menewaskan 40 orang Israel dan 740 lainnya terluka, menurut laporan media lokal, dilansir BBC.
"Setelah rentetan roket ditembakkan dari berbagai lokasi di Gaza, pejuang Hamas menyusup ke Israel dari “darat, laut, dan udara,” kata juru bicara IDF – termasuk beberapa di antaranya dengan paralayang.
"Perbatasan Israel dengan Gaza yang dijaga ketat telah diterobos di beberapa tempat," lapor Radio Angkatan Darat, menurut The Times of Israel.
Ada juga laporan yang belum dikonfirmasi mengenai tentara IDF dan warga sipil Israel yang ditangkap oleh pejuang Hamas dan dibawa ke Gaza.
Adams mencatat bahwa ini adalah langkah Hamas yang paling berani, karena kelompok penguasa Gaza biasanya menggunakan taktik seperti bom bunuh diri, jaringan terowongan, dan balon pembakar untuk menyerang Israel.
“Menurut standar mereka, ini adalah tindakan perang hibrida yang sangat canggih – dan, ya, brutal – menggunakan ratusan roket sebagai awal untuk melakukan terobosan massal di beberapa titik di sepanjang pagar yang biasanya tidak dapat ditembus,” tulisnya.
"IDF beroperasi dengan asumsi bahwa Hamas tidak akan melakukan serangan besar-besaran terhadap Israel karena takut akan keganasan yang akan dibalas Israel," kata The Times of Israel, yang terbukti merupakan keyakinan yang salah arah.
Serangan ini adalah yang paling mematikan yang terjadi di Israel selama bertahun-tahun.
Komandan militer Hamas Mohammed Deif menyebut serangan itu sebagai "Operasi Badai Al-Aqsa" dan mengatakan kelompok itu telah "memperingatkan musuh untuk tidak melanjutkan agresinya terhadap Masjid Al-Aqsa," menurut laporan Haaretz.
Masjid Al-Aqsa di Yerusalem merupakan situs keagamaan penting bagi umat Islam dan Yahudi dan sering menjadi tempat bentrokan. Ratusan warga Israel memasuki kompleks tersebut awal pekan ini.
Presiden Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa negaranya sedang "berperang" dan "akan menang" dalam pesan video, yang menunjukkan bahwa pembalasan yang kuat akan segera terjadi.
11 Foto Mencengangkan dari Serangan 'Operation Al-Aqsa Storm' Hamas ke Israel
Berikut 11 foto dramatis konflik yang terjadi saat Hamas ke luar dari Gaza dan menyerang Israel.
1. Sebuah roket yang ditembakkan oleh militan Palestina ke Israel
2. Sistem anti-rudal Iron Dome Israel mencegat roket yang ditembakkan dari Gaza di Ashkelon di Israel selatan
3. Asap mengepul dari gedung-gedung di Israel setelah Hamas meluncurkan roket
4. Seorang pria berlari saat mobil terbakar setelah serangan roket Hamas di Ashkelon Israel
5. Sebuah keluarga dievakuasi oleh polisi Israel dari lokasi yang terkena roket
6. Sebuah rumah terbakar di komunitas Israel Kibbutz Kfar Azza yang diserbu oleh pejuang Palestina
7. Warga Palestina mendobrak pagar perbatasan Israel-Gaza sisi Israel dengan menggunakan buldoser
8. Warga Palestina di depan tank Israel yang terbakar setelah direbut oleh Para Pejuang Palestina
9. Seorang pria Palestina mengambil selfie di depan tank Israel yang terbakar
10. Pejuang Hamas bahkan menggunakan paralayang dalam gelombang serangan terhadap Israel
11. Militan Palestina mengendarai kendaraan militer Israel yang disita oleh orang-orang bersenjata yang menyusup ke wilayah Israel selatan, di Jalur Gaza utara