- Sebuah laporan Wall Street Journal mengatakan Iran membantu Hamas merencanakan serangan mendadak terhadap Israel pada akhir pekan.
Tetapi, perwakilan Iran untuk PBB mengatakan Teheran tidak terlibat dalam serangan itu.
- Amerika Serikat mengungkapkan akan mengirim beberapa kapal dan pesawat militer lebih dekat ke Israel sebagai bentuk dukungan menyusul serangan mendadak Hamas.
Baca juga: Hari Ketiga Perang Hamas-Israel: Korban Tewas di Jalur Gaza 436 Orang, Zionis Siapkan Serangan Darat
- Perwakilan Palestina untuk PBB mengatakan, "Perkembangan ini terjadi bukan karena alasan, hal ini (serangan) didahului dengan pembunuhan warga Palestina tahun ini."
- Sebagai bentuk balasan atas serangan mendadak Hamas, serangan udara Israel menghantam blok perumahan, terowongan, masjid, dan rumah pejabat Hamas di Gaza pada Minggu (8/10/2023).
Serangan ini menewaskan lebih dari 400 orang, termasuk 20 anak-anak.
- Dalam serangan mendadak, kelompok bersenjata Hamas membunuh sekitar 700 warga Israel, menurut laporan media.
Mereka juga menculik puluhan orang saat menyerang kota-kota Israel.
- Serangan udara dan penembakan Israel yang ditujukan ke rumah-rumah dan gedung apartemen telah menyebabkan sekitar 123.538 warga Palestina di Gaza mengungsi, menurut Badan Kemanusiaan PBB.
Israel Deklarasikan Perang
Pemerintah Israel secara resmi mendeklarasikan perang dan memberikan lampu hijau untuk "langkah militer yang signifikan" untuk membalas serangan mendadak Hamas.
Lebih dari 40 jam setelah Hamas melancarkan serangan, pasukan Israel masih berperang melawan kelompok tersebut yang bersembunyi di beberapa lokasi.
Deklarasi perang ini menandakan konflik yang lebih besar di masa depan, dikutip dari AP News.
Sementara itu, Hamas yang mengklaim telah menyandera lebih dari 100 orang Israel, mengatakan para tawanan akan ditukar dengan pembebasan ribuan warga Palestina yang dipenjarakan Israel.
Harga Emas dan Minyak Melonjak
Buntut konflik antara Hamas dan Israel menyebabkan harga minyak melonjak lebih dari empat persen per Senin.