TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Israel terus menggempur Jalur Gaza pada hari kelima terjadinya konflik, Rabu (11/10/2023).
Israel melakukan serangan balik setelah kelompok Hamas yang berbasis di Gaza melancarkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).
Hamas melakukan serangan mendadak dengan menembakkan rentetan roket ke Israel.
Serangan itu sebagai respons terhadap penyerbuan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki dan meningkatnya kekerasan pemukim.
Sebagai pembalasan, tentara Israel kemudian melancarkan Operasi Pedang Besi terhadap Hamas di Jalur Gaza.
Baca juga: 2 Pemimpin Senior Hamas Tewas dalam Serangan Israel di Gaza, Punya Peran Penting
Kini konflik Hamas dengan Israel menewaskan 950 warga Palestina.
Sementara, korban tewas di Israel telah meningkat menjadi 1.200 orang.
260 Anak di Gaza Tewas
Diberitakan Al Jazeera, 260 anak telah terbunuh akibat serangan Israel di Gaza.
Jumlah tersebut menurut laporan Kementerian Kesehatan Palestina.
Kementerian luar negeri Palestina mengatakan, serangan udara Israel sejak Sabtu telah menghancurkan lebih dari 22.600 unit perumahan dan 10 fasilitas kesehatan, serta merusak 48 sekolah.
Di Gaza, tim penyelamat kesulitan untuk menjangkau korban yang selamat di beberapa daerah.
Kelompok-kelompok kemanusiaan pun mengutuk pengumuman Israel bahwa mereka akan memotong makanan, air, dan pasokan dalam pengepungan penuh terhadap wilayah kantong tersebut.
Baca juga: Skenario Terburuk, Jalur Gaza Jatuh ke Tangan Israel
Dikhawatirkan Terjadi Banyak Kematian di Tepi Barat
The Defense of Children in Palestine, sebuah organisasi yang berbasis di Tepi Barat, turut melacak kematian anak-anak di Palestina.
Organisasi ini telah mampu memverifikasi lebih dari 70 di antaranya.