TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini profil Jenderal Israel, Herzi Halevi, yang mengakui kegagalan pasukannya untuk melindungi warga Israel dari serangan Hamas.
Herzi Halevi saat ini menjabat sebagai Kepala Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Jenderal dengan nama lengkap Herzl Herzi Halevi ini lahir pada 17 Desember 1967 di Yerusalem.
Namanya diambil dari nama pamannya, seorang tentara Israel yang terbunuh dalam Perang Enam Hari melawan koalisi Arab pada 1967.
Keluarga ayahnya berasal dari Rusia dan keluarga ibunya berasal dari Yerusalem.
Herzi Halevi direkrut menjadi tentara IDF pada 1985.
Dia mengajukan diri sebagai penerjun payung seperti pamannya, dan menjabat sebagai pemimpin regu.
Baca juga: Jenderal Israel Akui Gagal Lindungi Warganya dari Serangan Hamas di Gaza
Pada 1987, Herzi Halevi menjadi pemimpin peleton dan kompi anti-tank Brigade Pasukan Terjun Payung dalam operasi kontra-gerilya di Lebanon Selatan, dikutip dari Jewish Library.
Setelah itu, ia ditugaskan ke Sayeret Matkal, unit pasukan khusus IDF.
Herzi Halevi memimpin unit tersebut selama Intifada Kedua, kemudian bergabung dengan Brigade Regional Menashe.
Selama Operasi Cast Lead, Herzi Halevi memimpin Brigade Pasukan Terjun Payung ke-35.
Pada 2013, ia terpilih untuk menjalankan Sekolah Staf dan Komando, hingga memimpin Divisi ke-91.
Baca juga: Serangan Israel Menghancurkan Gaza, Ribuan Orang Mengungsi Jalan Kaki
Herzi Halevi diangkat sebagai kepala Intelijen Militer Israel pada 2014.
Pada 2018, Herzi Halevi menjadi komandan Komando Selatan Israel, yang bertugas mengawasi aktivitas IDF di sekitar Jalur Gaza.