TRIBUNNEWS.COM - Israel mengklaim telah menemukan peta rahasia Hamas yang berada di tubuh anggota Hamas Palestina yang tewas.
Sebuah dokumen terlihat seperti peta, memperlihatkan rincian target Hamas.
Peta itu berisi rencana operasional dan instruksi untuk menyerang militer Israel.
The Wall Street Journal melaporkan dokumen itu menunjukkan kecanggihan persiapan Hamas sebelum menyerang Israel pada Sabtu (7/10/2023) pagi.
Mereka juga menemukan satu set dokumen, termasuk informasi intelijen Hamas tentang Mefalsim, pemukiman komunal Israel.
Analisa dokumen menunjukkan Hamas mampu memperkirakan kapan pasukan Israel akan datang menyerang.
Beberapa dokumen mencakup foto tank dan kendaraan lapis baja yang digunakan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan tips mengalahkan mereka.
Baca juga: Fakta Mini Gaza, Kota Hantu di Gurun Tempat Latihan Tentara Israel Sebelum Masuk Gaza Sungguhan
Perintah pertempuran dalam dokumen itu meminta pejuang untuk mengalokasikan dua regu yang terdiri dari lima orang dan satu komandan untuk menyerbu Mefalsim dan menyandera warga.
Penjaga Israel menangkis Hamas di lokasi itu, namun penggerebekan di pemukiman serupa lainnya berhasil dilakukan oleh Hamas.
The New York Times juga melakukan wawancara dengan lebih dari 20 orang yang selamat, tentara, pejabat militer dan intelijen, serta meninjau dokumen perencanaan Hamas dan rekaman serangan itu.
"Dokumen perencanaan Hamas, video penyerangan, dan wawancara dengan pejabat keamanan, menunjukkan Hamas memiliki pemahaman yang sangat canggih tentang cara militer Israel beroperasi, di mana mereka menempatkan unit tertentu, dan waktu yang dibutuhkan oleh Israel hingga bala bantuan tiba," tulis outlet itu.
Meski demikian, wartawan belum dapat mengonfirmasi dokumen-dokumen tersebut.
Pada Selasa (10/10/2023), militer Israel mengatakan mereka menemukan 1.500 pejuang Hamas di sepanjang perbatasan, seperti diberitakan The Guardian.
Hamas Palestina vs Israel
Baca juga: Putin: Serangan Hamas dan Israel Bahayakan Warga, Rusia Ajukan Resolusi Damai ke PBB
Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) Palestina menyerang Israel dengan menyusup dan meluncurkan roket ke wilayah Israel melalui Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.
Mereka menembaki pemukiman dan menculik ratusan warga Israel.
Hamas mengatakan serangan itu adalah respons atas tindakan otoritas Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Bukit Bait Suci Yerusalem.
Israel membalas serangan Hamas dengan membombadir Gaza, menghancurkan bangunan dan menewaskan warga sipil.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mendeklarasikan perang melawan Hamas pada keesokan harinya.
Israel mulai memblokade seluruh Gaza dan menyerang daerah Palestina, Tepi Barat, dan wilayah sekutu Hamas, Hizbullah, di Lebanon dan Suriah, yang juga menyerang Israel.
Baca juga: Hamas: Israel Serang Konvoi Warga yang Mengungsi ke Luar dari Gaza
Pada Kamis (12/10/2023), Israel meminta warga Gaza untuk mengungsi ke selatan dalam waktu 24 jam karena mereka akan melakukan serangan terhadap Hamas di Gaza utara dalam waktu dekat, dikutip dari Al Jazeera.
Dalam 24 jam terakhir, lebih dari 320 warga Gaza meninggal dunia akibat serangan udara Israel ketika mereka berupaya mengungsi ke selatan.
Hingga Sabtu (14/10/2023), lebih dari 1.900 warga Palestina terbunuh dan sekitar 7.700 orang menderita luka-luka.
Sementara itu, lebih dari 1.500 orang meninggal dunia dan hampir 4.000 orang terluka di pihak Israel.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel