News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Dua Raksasa Energi Gazprom dan CNPC Salaman, Rusia Tingkatkan Pasokan Gas Alam ke China

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

China National Petroleum Corporation (CNPC), perusahaan Energi Tiongkok sepakat dengan Gazprom dari Rusia untuk mendapatkan pasokan tambahan gas alam di tengah sanksi Uni Eropa ke Moskow lantaran menginvasi Ukraina.

Dua Raksasa Energi Gazprom dan CNPC Salaman, Rusia Tingkatkan Pasokan Gas Alam ke China

TRIBUNNEWS.COM - Dua perusahaan raksasa di bidang energi, Gazprom dari Rusia dan China National Petroleum Corporation (CNPC) dari Tiongkok sepakat soal pengiriman gas tambahan dari Rusia ke China.

Kedua perusahaan multinasional milik Rusia dan China itu menandatangani kesepakatan tersebut pada Kamis (19/10/2023).

Baca juga: Cadangan Gas Alam Uni Eropa Capai Titik Tertinggi dalam Sejarah

Kesepakatan itu dicapai dalam pertemuan antara CEO Gazprom Aleksey Miller dan Ketua Dewan Direksi CNPC Dai Houliang di sela Forum Belt and Road untuk Kerjasama Internasional di Beijing.

“Dalam pertemuan tersebut, Gazprom dan CNPC menandatangani perjanjian tambahan kontrak jual beli gas melalui Jalur Timur untuk tambahan volume pasokan gas Rusia ke Tiongkok hingga akhir tahun 2023,” tulis Gazprom dalam pernyataan di saluran Telegramnya.

Rusia memasok gas ke Tiongkok melalui pipa Power of Siberia, bagian dari Jalur Timur, berdasarkan perjanjian bilateral jangka panjang antara kedua negara.

Pipa gas di Stasiun Kompresor Radeland 2 European Gas Pipeline Link (EUGAL). Fasilitas ini menampung aliran gas dari proyek Nord Stream 2, di Radeland, Jerman. Nord Stream 2 dirancang untuk membawa sebanyak 55 miliar meter kubik gas Gazprom PJSC per tahun ke Uni Eropa. (Bloomberg)

Mega pipa tersebut, yang diharapkan selesai dan beroperasi penuh pada tahun 2025.

Begitu proyek infrastruktur tersebut selesai, saluran pipa ini akan menyediakan 38 miliar meter kubik (bcm) gas alam Rusia setiap tahunnya kepada Tiongkok mulai tahun 2024.

Sebelumnya, Miller mengungkapkan bahwa ekspor gas Rusia ke Tiongkok akan segera mencapai volume yang dijual ke Uni Eropa (UE) sebelum blok tersebut memberlakukan sanksi.

Baca juga: Rusia Tetap Banjir Duit, Gazprom: Ekspor Gas ke China Setara dengan Pasokan ke Eropa Sebelum Sanksi

Supali gas alam Rusia sejatinya menjadi pasokan terbesar bagi negara-negara Eropa untuk memenuhi kebutuhan energi mereka.

Hanya, invasi Moskow ke Ukraina membuat UE memutuskan untuk megalihkan pembelian ke negara-negara Arab, seperti Qatar meski dengan konsekuensi harga baku yang lebih tinggi.

Sanksi UE terhadap produk energi Rusia itu dimaksudkan untuk mengurangi sumber daya Moskow dalam melanjutkan invasinya ke wilayah Ukraina.

(oln/RT/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini