TRIBUNNEWS.com - Anggota Kongres Amerika Serikat (AS), Brad Sherman, menuai kritik setelah menunjukkan dukungan terhadap serangan siber di Lebanon, Selasa (17/9/2024).
Lewat cuitannya di X, Rabu (18/9/2024), Sherman menunjukkan dukungannya terhadap Israel terkait serangan di Lebanon.
Ia menyebut Israel telah menggunakan metode inovatif dalam menghadapi Hizbullah.
"Mari kita perjelas, dalam serangan strategisnya terhadap Hizbullah, Israel menggunakan metode inovatif untuk melakukan operasi militer yang tepat, memaksimalkan pemberantasan teroris sambil meminimalkan kerugian warga sipil dengan menargetkan perangkat komunikasi militer," cuit dia, dikutip dari PressTV.
Cuitan Sherman itu tak sesuai fakta di lapangan. Sebab, tak hanya pejuang Hizbullah, warga sipil, termasuk anak-anak, tewas dalam ledakan massal pager di sejumlah wilayah Lebanon.
Anak-anak yang menjadi korban adalah Bilal Kanj (8) dan Fatima Jaafar Abdullah (9).
Dukungan Sherman terhadap Israel yang ditunjukkan secara jelas itu telah memicu kemarahan di media sosial.
Warganet menyoroti hubungan erat Sherman dengan lobi Zionis di Washington.
"Seorang anggota kongres Demokrat memuji teroris entitas Zionis terhadap negara yang berdaulat (Lebanon), yang melukai ribuan orang di area publik," tulis Yara, anggota Gerakan Pemuda Palestina.
"Hal ini menjadi pengingat, ini adalah genosida yang didukung AS terhadap Palestina dan negara-negara Arab," imbuhnya.
Stop Zionist Hate, sebuah organisasi non-partisan di AS yang menentang Zionisme dan ekstremisme Zionis, mengungkapkan Sherman pada dasarnya adalah agen bayaran untuk rezim Benjamin Netanyahu.
Baca juga: Perlawanan Irak Siap Rudal Pemukiman Israel, Janji Akan Balaskan Dendam Hizbullah
Menurut organisasi itu, Sherman telah menerima bayaran lebih dari Rp11 miliar untuk menjadi juru kampanye Israel.
"Mari kita perjelas, Brad Sherman dibayar untuk menjadi juru kampanye Israel," cuit organisasi itu.
Di unggahannya, Stop Zionist Hate menuliskan Sherman menerima keuntungan hingga 771.883 dolar Amerika atau sekitar Rp11,7 miliar.