Ini adalah serangan terbaru Hizbullah terhadap pasukan Israel di perbatasan sejak 7 Oktober.
AS Ikutan Panik
Kekhawatiran akan meningkatnya konflik di Lebanon telah menyebabkan beberapa negara barat, termasuk Amerika Serikat dan Perancis.
Kedua negara Barat itu mengeluarkan peringatan yang meminta warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Lebanon.
Militer AS telah mengerahkan pasukan tambahan dan kapal angkatan laut ke Laut Mediterania timur dengan tujuan menghalangi Hizbullah untuk bergabung dalam pertempuran Israel-Hamas tersebut.
Menurut sumber-sumber Israel, Hizbullah memiliki sekitar 15.000 roket dan rudal pada malam sebelum perang tahun 2006, menembakkan hampir 4.000 roket ke Israel selama konflik 34 hari tersebut.
Hizbullah telah memperluas persenjataan roketnya, yang kini diperkirakan berjumlah 130.000.
Pada bulan Mei 2006, Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah menjelaskan, pihaknya hanya mempertahankan diri dari agresi militer Israel.
“Tujuan roket kami adalah untuk mencegah Israel menyerang warga sipil Lebanon …Musuh takut bahwa setiap kali mereka menghadapi kami, setiap kali ada korban di kalangan warga sipil Lebanon, hal ini akan menyebabkan kami membalas rentetan serangan roket kami, mereka takut itu,” kata dia.
(oln/KTV/TC/*)