News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Perdagangan Nol, Ekonomi Israel Terjerumus ke Dalam Resesi Cuma dalam Dua Pekan

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan keamanan Israel menembakkan gas air mata ke arah jamaah yang berkumpul untuk salat Jumat di Gerbang Singa, yang mengarah ke Kawasan Muslim Kota Tua ke kompleks Masjid Al-Aqsa, di Yerusalem timur pada 20 Oktober 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas di Jalur Gaza. (Aris MESSINIS / AFP)

Perdagangan Nol, Ekonomi Israel Terjerumus ke Dalam Resesi Cuma dalam Dua Pekan

TRIBUNNEWS.COM - Para ekonom Israel melaporkan terjadi resesi besar ekonomi negaranya akibat perang yang sedang berlangsung melawan faksi-faksi perlawanan Palestina yang dipimpin Hamas.

Surat kabar bisnis harian Israel, The Marker, menyebut, Israel yang selama dua minggu perang membombardir Gaza atas alasan memberangus Hamas serta bersiap melakukan invasi darat besar-besaran masuk Gaza, tercatat tak memiliki neraca perdagangan apaapun alias nol selama dua pekan ini.

“Israel telah memasuki perang dan berada dalam resesi. Perdagangan saat ini nol,” tulis laporan The Marker.

Baca juga: Milisi Poros Bersenjata Targetkan AS dan Israel di Semua Front: Dari Yaman, Irak, Hingga Lebanon

Perekonomian Israel terpukul parah akibat Operasi Banjir Al-Aqsa, dengan kerugian sebesar 3 miliar dolar AS, hanya pada hari pertama perang.

Keadaan ini, menurut beberapa ekonom, lebih buruk dibandingkan saat Israel berperang melawan Hizbullah pada tahun 2006.

Laporan The Marker juga menyebut, jelang berakhirnya pekan kedua pasca-meletusnya perang, hampir tidak ada perdagangan di Israel.

"Banyak (investir dan pebisnis) yang mencoba untuk tetap tenang, (namun) takut akan masa depan. Dan mereka masih belum tahu siapa yang akan memberikan kompensasi dan kapan?” tulis harian itu.

Baca juga: Jerman Cemas UNIFIL Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon, Indonesia Kontingen Terbesar Pasukan PBB

Kendaraan keamanan Israel ditempatkan saat jamaah (tidak terlihat) tiba di Gerbang Singa yang mengarah ke Kawasan Muslim Kota Tua ke kompleks Masjid Al-Aqsa untuk salat Jumat siang, di Yerusalem timur pada 20 Oktober 2023, di tengah berlangsungnya salat Jumat pertempuran antara Israel dan kelompok Palestina Hamas di Jalur Gaza. (AHMAD GHARABLI/AFP) (AFP/AHMAD GHARABLI)

Peringkat Ekonomi Merosot

Perusahaan analisis risiko ekonomi AS, Moody's, dilaporkan mengangguhkan peringkat A1 buat Israel.

Sebagai informasi, lembaga analis itu memberikan A1 sebagai peringkat tinggi sebagai tinjauan bagi para investor.

Pengangguhan peringkat A1 bagi Israel ini, menurut Moody's mengingat krisis yang terjadi di berbagai sektor saat ini di Israel.

Lembaga lain, Fitch Ratings juga meninjau secara negatif status ekonomi Israel dengan menempatkan skor kredit mereka pada posisi negatif awal pekan ini.

“Meskipun ini bukan kasus mendasar, peningkatan skala besar seperti itu, selain korban jiwa, dapat mengakibatkan tambahan belanja militer yang signifikan, kehancuran infrastruktur, perubahan berkelanjutan dalam sentimen konsumen dan investasi dan dengan demikian menyebabkan kemerosotan besar dalam metrik kredit Israel," tulis laporan Fitch Ratings dalam sebuah pernyataan.

Tidak ada perang atau krisis ekonomi global sebelumnya yang menurunkan peringkat Israel oleh perusahaan pemeringkat ekonomi besar mana pun.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini