Mengutip dari The Guardian, penyebab terbesar dari kasus ini adalah krisis biaya hidup.
Penyebab utama tersebut berdasarkan survei dari 77 persen rumah tangga.
Selain itu, penyebab lainnya adalah rendahnya lapangan pekerjaan dan tidak memadainya pembayaran kesejahteraan.
Sementara menurut 60 persen rumah tangga mengatakan, mempunyai satu anggota yang merupakan seorang pekerja.
Kisah Seorang Warga di Australia Berjuang Penuhi Kebutuhan Hidupnya
Sementara itu, Micheal Coe, seorang kepala rumah tangga di Australia harus kehilangan pekerjaannya karena mengalami suatu penyakit pada Desember.
Oleh karena itu, istrinya harus menggantikan tugasnya untuk mencari nafkah.
Apalagi Micheal Coe memiliki tiga orang anak yang berusia sembilan, tujuh dan empat tahun.
Istrinya saat ini merupakan pekerja paruh waktu.
Sehingga ia dan istrinya memenuhi kebutuhannya dengan penghasilan paruh waktu dan ditambah pensiunan dirinya.
Sayangnya, penghasilan tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan makanan ketiga anaknya.
“Dengan tiga orang anak dan seorang penyandang disabilitas, biaya hidup yang tinggi tidaklah cukup,” kata Coe.
Untuk tempat tinggal, Coe menyewa rumah dengan 3 kamar tidur di pinggiran utara Adelaide.
Rumah itu disewa seharga 450 USD atau sekitar Rp 7,1 juta per minggu.