Presiden AS Joe Biden berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu (22/10/2023).
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional, John Kirby, menolak mengatakan apakah ada upaya dari AS dan negara-negara lain untuk mendesak Israel menunda serangan darat.
Ia pun menjelaskan, pemerintahan Joe Biden mendukung hak Israel untuk menyerang Hamas setelah 1.400 warga Israel terbunuh dan ribuan lainnya terluka.
“Menurut pandangan kami, Pasukan Pertahanan Israel perlu memutuskan sendiri bagaimana mereka akan melakukan operasi,” kata Kirby.
“Kami tidak berada dalam urusan mendikte persyaratan kepada mereka dan tentu saja kami tidak akan berada dalam urusan di Gedung Putih untuk meninjau operasi apa pun di masa depan,” lanjut dia.
Baca juga: Hamas Bebaskan 2 Sandera Wanita Israel setelah Negosiasi dengan Qatar dan Mesir
Sebagai informasi, beberapa bantuan kemanusiaan mulai masuk ke wilayah tersebut pekan lalu.
Hal itu setelah Joe Biden mendapatkan persetujuan dari Israel untuk mengizinkan truk membawa makanan, air, dan pasokan medis melalui perbatasan Rafah.
Kirby mengatakan, sangat penting bahwa bantuan terus mengalir ke Gaza, baik ada invasi darat atau tidak.
Menurutnya, pemerintah mempunyai kekhawatiran yang sama mengenai bantuan yang berpotensi jatuh ke tangan Hamas.
Namun, sejauh ini belum ada indikasi hal tersebut terjadi pada pengiriman bantuan.
“Kami tahu bahwa mereka memerlukan bahan bakar untuk dapat mengalirkan listrik dan menyalakan terowongan mereka, misalnya, dan menjaga lampu tetap menyala,” kata Kirby tentang Hamas.
Baca juga: Ingin Hentikan Serangan Israel Kepala Biro Hamas Konsultasi dengan Menlu Iran
Kirby juga mengatakan, AS ingin mengamankan perjalanan yang aman bagi ratusan warga Amerika dan warga negara asing lainnya yang ingin meninggalkan Gaza.
Meski begitu, kata dia, masih ada sejumlah faktor yang harus diselesaikan, termasuk masalah keamanan Mesir.
Upaya untuk membebaskan sandera yang ditahan oleh Hamas juga tetap menjadi fokus utama.
Namun, Kirby menolak memberikan informasi terkini atau rincian apa pun.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel