TRIBUNNEWS.COM - UNRWA, badan PBB yang dibentuk untuk pengungsi Palestina, mengatakan bahwa tempat penampungan mereka kewalahan.
Mereka mengatakan tempat penampungan di Jalur Gaza melebihi kapasitasnya empat kali lipat setelah masuknya pengungsi dari perang Israel-Hamas, dikutip dari CNBC.
Dalam sebuah unggahan di media sosial pada hari Rabu, hampir 600.000 pengungsi internal berlindung di 150 fasilitas badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA) di Gaza.
“Tempat penampungan kami empat kali lipat kapasitasnya – banyak orang tidur di jalanan karena fasilitas yang ada saat ini kewalahan," tulis UNRWA di X.
Sementara setidaknya 40 instalasi UNRWA tekena dampaknya.
Stok Bahan Bakar Habis
Baca juga: Skenario Serangan Darat Tentara Israel Masuk Gaza: Banjiri Terowongan, Tak Acuhkan Sandera
PBB di Gaza mengatakan bahan bakar mereka akan habis malam ini, kecuali mereka mendapat pasokan baru.
Mereka tidak akan dapat melakukan operasi bantuan setelah Rabu malam jika tidak menerima pasokan bahan bakar yang diperlukan.
Bahan bakar ini penting untuk fasilitas medis, desalinasi air, dan transportasi.
Oleh karena itu rumah sakit di Gaza sudah membatasi layanan untuk kasus-kasus kritis.
Dr Richard Peeperkorn, dari Organisasi Kesehatan Dunia, mengatakan kepada program Today BBC Radio 4 dari Yerusalem mengatakan menurut tim di lapangan, bahan bakar yang tersedia hanya terbatas.
Baca juga: Emir Qatar Sebut Israel Tidak Boleh Diberi Lampu Hijau untuk Bunuh Warga Sipil di Jalur Gaza
“Kami memiliki tim di lapangan di Gaza dan kami tahu dari lapangan bahwa bahan bakar sangat terbatas," kata Dr Richard, dikutip dari BBC.
Saat ini, rumah sakit hanya akan mengutamakan operasi penyelamatan jiwa.
“Rumah sakit tempat kami bekerja, semuanya menjalankan generator pada tingkat minimum, hanya untuk operasi penyelamatan jiwa," jelasnya.
Lebih dari Sepertiga Rumah Sakit di Gaza Ditutup
Mengingat bahan bakar akan habis pada malam ini, maka perawatan hanya dilakukan untuk kasus kritis saja.
Pada Selasa malam, PBB mengatakan sepertiga rumah sakit dan hampir dua pertiga klinik kesehatan dasar di Gaza telah ditutup.
Penyebab dari rumah sakit di Gaza ditutup karena kerusakan akibat perang dan juga karena kekurangan bahan bakar.
Sebagai informasi, Israel memutus aliran listrik ke Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.
Sejak saat itu, Gaza hanya bergantung pada generator cadangan yang menggunakan bahan bakar.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel