Setelah beberapa kali bekerja dan mendapatkan lebih banyak pengikut secara online, Chizao mengatakan bahwa kini semakin mudah untuk menemukan orang lain.
Bahkan setelah dikenal banyak orang, ia mendapat undangan dari departemen pemadam kebakaran dan penyelamatan Chengdu untuk mengikuti pelatihan pemadam kebakaran selama sehari.
Namun ternyata menjadi pemadam kebakaran adalah pekerjaan yang paling sulit menurut Chizao.
Chizao harus bangun jam 5 pagi dan mulai berlatih pada 6.30 pagi dengan lari sejauh 3 km.
Kemudian ia juga harus memanjat tali, lari di musim panas yang terik sambil membawa dua pipa selang pemadam kebakaran seberat 40 kg.
Baca juga: China akan Terbitkan Surat Utang 137 Miliar Dolar AS untuk Topang Perekonomian
Setelah dirasa sulit, Chizao sempat ingin berhenti melakukannya.
Akan tetapi ia termotivasi oleh pemikiran bahwa petugas pemadam kebakaran sejati tidak menyerah begitu saja ketika mereka menyelamatkan nyawa.
Setelah mengikuti pelatihan pemadam kebakaran, Chizao bekerja sebagai server kedai teh tradisional.
Di kedai teh tersebut, Chizao bertemu dengan seorang karyawan bernama Lao Qi.
Lao Qi adalah seorang pria paruh baya yang telah bekerja di kedai teh selama satu dekade.
Chizao tersentuh oleh kepolosan dan ketekunan Lao.
Karakter Lao membuat Chizao kagum.
Menurutnya, Lao memiliki karakter otentik dan tidak memiliki keinginan untuk menyesuaikan diri dengan ekspektasi masyarakat.
Chizao telah memperoleh 6 juta pengikut di berbagai platform media sosial, termasuk 2 juta di Douyin, yang setara dengan TikTok di daratan.
Dia mengatakan tujuan dari rencananya adalah untuk berbagi dengan orang lain tentang bagaimana profesi yang berbeda sama-sama indah dan pantas dihormati.
Setelah menjalani berbagai pekerjaan, Chizao mengatakan dirinya mendapatkan apresiasi atas kesulitan yang dialami dalam setiap pekerjaan.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)