Menurut Menlu Iran tersebut, AS terlalu ikut campur urusan di kawasan Asia Barat itu.
“Ini adalah rumah kami dan Asia Barat adalah kawasan kami. Kami tidak berkompromi dengan pihak mana pun dan pihak mana pun serta tidak keberatan jika menyangkut keamanan rumah kami,” tambahnya.
Sebagai catatan, Iran memiliki sejumlah proksi sayap miiter di berbagai negara di kawasan tersebut, tersebar mulai dari Lebanon, Irak, Suriah, hingga Yordania.
Seiring bombardemen Israel ke Gaza, milisi-milisi yang terafiliasi dengan Iran ini kian gencar menyerang sejumlah fasilitas dan pangkalan AS di wilayah tersebut.
Baca juga: Diserang Tiap Hari, Pangkalan-Pangkalan Militer AS di Suriah Diguyur Bala Bantuan
AS Kirim Pasokan Militer ke Israel
Meski AS mendorong masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, AS juga mengirimkan pasokan militer ke Israel.
Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, sebelumnya juga mengritik keputusan AS untuk mendukung Israel dengan peralatan militer untuk melancarkan serangan di Gaza.
“Sangat disayangkan Presiden AS mengumumkan, AS akan mengirimkan ratusan pesawat, kapal dan truk berisi peralatan militer ke wilayah pendudukan untuk mendukung pembunuhan massal yang dilakukan Israel di Gaza," kata Amir-Abdollahian, Minggu (22/10/2023), dikutip dari Al Jazeera.
Ia lalu membandingkan semangat AS yang terlihat lesu ketika mengupayakan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
"Tetapi AS hanya berhasil mengoordinasikan rencana untuk 20 truk yang membawa bantuan kemanusiaan memasuki Gaza yang terkepung,” lanjutnya.
Menurutnya, jika eskalasi di kawasan itu terus berlanjut, maka konflik akan semakin meluas.
“Jika AS dan rezim Israel tidak segera menghentikan kejahatan terhadap kemanusiaan mereka, akan ada kemungkinan terjadi apa pun kapan saja dan kawasan ini bisa lepas kendali,” tambahnya.
(oln/sptnk/bild/*)