TRIBUNNEWS.COM - Kawasan Timur Tengah kian memanas seiring perang tak hanya berlangsung di Gaza, tapi juga di Tepi Barat, Lebanon, hingga Suriah.
Israel melancarkan serangan untuk mencegah pasukan Hizbullah terlibat perang di Gaza bersama Hamas.
Sementara tentara Amerika Serikat di kawasan tersebut juga mengalami serangkaian serangan.
"Pasukan AS telah diserang setidaknya 12 kali di Irak dan empat kali di Suriah dalam sepekan terakhir," kata juru bicara Gedung Putih John Kirby seperti dikutip Reuters.
Mengantisipasi hal tak diinginkan, 900 tentara AS tambahan di tempatkan di sana.
Baca juga: 7.000 Nama Korban Palestina Dirilis, Aktivis Marah karena Joe Biden Ragukan Data RS di Gaza
AS meyakini serangan dilancarkan kelompok-kelompok yang terafiliasi dengan Iran.
Berkait hal itu, Presiden Joe Biden telah mengirimkan pesan kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei untuk tidak menjadikan tentara AS sebagai sasaran.
Entah bagaimana pesan disampaikan, yang jelas Biden memberi peringatan keras.
"Jika mereka terus bergerak melawan kami, kami akan membalasnya, dia harus bersiap. Ini tidak ada hubungannya dengan Israel,” demikian pesan Biden yang disampaikan Kirby kepada Ayatollah.
Jumat ini, Angkatan Darat Iran menggelar latihan perang dalam skala besar di provinsi Isfahan, Iran Tengah.
Drone kamikaze Arash, peluncur rudal Dehlavieh versi upgrade, serta 200 helikopter berteknologi tinggi, digunakan dalam latihan perang selama dua hari, yang diberi kode Eqtedar (Power) 1402.
Ahli militer Iran telah memperluas jangkauan rudal Dehlaviyeh, baik versi darat maupun udara, dari 5,5 km menjadi 8 km.
Pasukan yang terlibat dalam latihan tersebut juga telah menembakkan rudal Shafaq versi berbasis udara.
Rudal tersebut memiliki hulu ledak seberat 50 kg dan dapat menghancurkan sasaran dalam jarak 20 km dengan dua kali kecepatan suara.
Rudal buatan dalam negeri lainnya, Almas, dipasangkan dengan sistem pengendalian tembakan otomatis yang dapat mencapai berbagai sasaran dalam jarak 8 km.
Versi Almas berbasis udara dipasang pada helikopter Bell Cobra 209 dan drone tempur.
Dikutip Tasnim, kantor berita Iran, juru bicara latiha mengatakan latihan perang sesuai struktur tempur baru Angkatan Darat Iran
Struktur tersebut mencakup penggunaan senjata dan taktik yang dapat mengenai sasaran dalam jarak jauh dengan serangan presisi.