TRIBUNNEWS.COM - Save the Children melaporkan jumlah anak-anak yang terbunuh di Gaza dalam tiga minggu terakhir kini hampir mencapai 3.324 anak.
Angka itu dibagikan LSM tersebut pada Minggu (29/10/2023) kemarin.
Data yang dihimpun merujuk pada laporan dari Otoritas Kesehatan Palestina.
Save the Children mengungkapkan setidaknya 3.324 anak telah terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober, sedangkan 36 anak meninggal di Tepi Barat.
“Kematian satu anak adalah satu hal yang terlalu banyak, namun ini adalah pelanggaran berat yang sangat besar,” kata Direktur Save the Children untuk wilayah pendudukan Palestina, Jason Lee.
Lee menekankan bahwa gencatan senjata adalah satu-satunya cara untuk memastikan keselamatan mereka.
"Komunitas internasional harus mendahulukan masyarakat dibandingkan politik – setiap hari yang dihabiskan untuk berdebat menyebabkan anak-anak terbunuh dan terluka," ucap Lee.
"Anak-anak harus dilindungi setiap saat, terutama ketika mereka mencari keselamatan di sekolah dan rumah sakit," tegasnya.
Baca juga: Komentar Rusia soal Pemboman Israel di Gaza, Langgar Hukum Internasional dan Ciptakan Bencana
Pernyataan Lee dikeluarkan setelah Israel melanjutkan operasi darat di Gaza.
Pemboman udara besar-besaran terus berlanjut.
Sebanyak 1.000 anak lainnya dilaporkan hilang di Gaza dan mungkin berada di bawah reruntuhan.
Lebih dari 40 persen dari 8.000 orang yang dipastikan tewas di Gaza adalah anak-anak.
Lalu, lebih dari 6.000 anak terluka di Gaza sejak perang dimulai.
Pada Jumat (27/10/2023), seluruh Gaza jaringan komunikasi di Gaza terputus total.