News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Zelensky Merasa Dikhianati Sekutu, Takut Dunia Abaikan Perang Rusia-Ukraina

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memberi isyarat saat memberikan konferensi pers dengan Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo (tidak digambarkan) di Brussel pada 11 Oktober 2023. -- Zelensky merasa dikhianati oleh sekutu karena menurunnya dukungan.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, merasa dikhianati oleh sekutunya termasuk Amerika Serikat (AS) dan Barat, yang tidak memberikan dukungan dan perhatian seperti biasanya.

Dalam sebuah wawancara dengan TIME, Zelensky menyampaikan apa yang terjadi selama kunjungannya di Gedung Putih, Washington, AS, pada 21 September 2023.

Zelensky terlihat lesu saat berpidato pada sore hari itu.

Presiden Ukraina itu beralasan, ia kelelahan karena tuntutan sebagai pemimpin selama perang dan kebutuhan terus menerus untuk meyakinkan sekutunya, Ukraina bisa menang melawan Rusia.

“Tidak ada yang percaya pada kemenangan kami seperti saya. Tidak ada siapa-siapa,” kata Zelensky kepada TIME yang rilis Senin (30/10/2023).

Zelensky mengungkapkan, upaya meyakinkan sekutunya akan kemenangan Ukraina sangat menguras energi.

“Itu mengambil semua kekuatan Anda, energi Anda. Kamu mengerti? Dibutuhkan banyak hal,” kata Zelensky.

Baca juga: Putin Tuduh Ukraina Dalangi Kerusuhan Warga Anti-Israel di Dagestan

Zelensky Khawatir Dunia Terbiasa dengan Perang Rusia-Ukraina

Perang Ukraina melawan Rusia sudah hampir memasuki tahun kedua dan Rusia masih menguasai setidaknya lima wilayah Ukraina.

Zelensky khawatir dunia akan terbiasa dengan perang Rusia-Ukraina di tengah menurunnya dukungan kepada negaranya.

“Hal yang paling menakutkan adalah sebagian dunia sudah terbiasa dengan perang di Ukraina,” kata Zelensky.

Menurutnya, perang Rusia-Ukraina mungkin akan terasa seperti film yang membosankan ketika pendukung Ukraina mulai lelah memberikan dukungan.

“Kelelahan akibat perang bergulung seperti gelombang. Anda melihatnya di Amerika Serikat, di Eropa."

"Dan kita melihat begitu mereka mulai merasa sedikit lelah, hal itu menjadi seperti sebuah pertunjukan bagi mereka: 'Saya tidak bisa menonton tayangan ulang ini untuk yang ke-10 kalinya.'” katanya.

Dukungan AS dan Barat Menurun

Presiden AS Joe Biden bergabung dengan Perdana Menteri Israel untuk memulai rapat kabinet perang Israel, di Tel Aviv pada 18 Oktober 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. (AFP/BRENDAN SMIALOWSKI)

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-615: Gedung Putih Tanggapi Rencana DPR untuk Dana Bantuan Israel

Selain itu, dukungan masyarakat Amerika Serikat kepada Ukraina menurun dari 65 persen pada Juni 2023 menjadi 41 persen pada September 2023.

Setelah Ukraina memulai serangan balasan kepada Rusia pada Juni 2023, Ukraina mengalami kerugian yang besar dengan sedikit kemajuan di medan perang.

Hal ini semakin sulit bagi Zelensky untuk meyakinkan sekutunya tentang kemenangan Ukraina sudah dekat.

Terlebih, dengan pecahnya perang Hamas Palestina dan Israel di Timur Tengah, mengalihkan perhatian dunia terhadap Ukraina, seperti diberitakan Ruetir.

Zelensky: Kami Tidak akan Menyerah

Petugas polisi berdiri di depan sebuah bangunan tempat tinggal yang terkena serangan Rusia semalam, di kota selatan Kherson, pada 30 Oktober 2023, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (Roman PILIPEY / AFP)

Baca juga: Ukraina Luncurkan Dua Rudal ATACMS AS Serang Sistem Pertahanan Udara Rusia di Krimea

Seorang pejabat Ukraina yang dekat dengan lingkaran Presiden Ukraina juga mengungkapkan kekecewaan Zelensky setelah pulang dari AS pada September lalu.

"Sekarang dia (Zelensky) masuk, mendapat kabar terbaru, memberi perintah dan keluar," katanya, menceritakan perubahan sikap Zelensky yang terlihat lesu setelah mengunjungi AS.

Menurut sejumlah pejabat Ukraina, sekutu Barat meninggalkan mereka tanpa sarana untuk memenangkan perang.

Foto yang diambil pada 29 Oktober 2023 ini menunjukkan sebuah bangunan tempat tinggal rusak berat akibat serangan Rusia, di selatan kota Kherson, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (Roman PILIPEY / AFP)

Sementara itu, Zelensky tidak ingin menyerah, ia menentang gencatan senjata sementara dan menolak negosiasi dengan Rusia.

“Bagi kami, hal ini berarti membiarkan luka ini terbuka untuk generasi mendatang,” kata Zelensky, menolak menyerahkan wilayah Ukraina pada Rusia.

"Sebagian besar warga Ukraina akan menolak langkah tersebut, terutama jika tindakan tersebut mengakibatkan hilangnya wilayah yang diduduki," lanjutnya.

Menurutnya, hal itu mungkin akan memuaskan pihak-pihak yang ingin menyelesaikan perang secepatnya.

"Namun, bagi saya itu adalah sebuah masalah karena kami hanya menunda ledakannya," katanya, memprediksi perang yang lebih besar jika Ukraina menyerah saat ini.

Di sisi lain, Zelensky khawatir pertempuran akan meluas ke luar perbatasan Ukraina dan menyebabkan Perang Dunia III.

Sehingga, ia menyerukan bantuan militer dari sekutunya untuk menghentikan perang sebelum meluas dan terlambat.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini