Daud kemudian digantikan oleh Raja Salomo atau Sulaiman yang membuat sebuah kuil dan menjadikannya sebagai kota spritual bagi Yahudi.
Setelah kedatangan Nebukadnezar II pada 586 SM, kota itu jatuh ke tangan Babilonia.
Kuil yang ada di sana pun dihancurkan, tetapi kemudian dibangun kembali.
Alexander Agung juga sempat merebut wilayah itu pada 332 SM.
Pada tahun-tahun berikutnya, Ptolmies Mesir dan Seleukus Suriah memerintah Yerusalem.
Menjelang abad ke-1, kota itu adalah ibu kota penguasa kerajaan Makabe Simon Maccabee, sebelum menyerah pada kekuasaan panjang Romawi.
Sejarah Yerusalem setelah Masehi
Setelah Yerusalem ditaklukkan oleh Romawi, itu menjadi ibu kota dinasti Herodes yang memerintah di bawah arahan Roma.
Pada 70 M, Raja Romawi Titus menghancurkan kuil untuk menghukum dan mematahkan semangat orang-orang Yahudi yang memberontak terhadap pemerintahannya.
Dari tahun 313 M, dengan penerimaan agama Kristen secara luas oleh Roma, Yerusalem mengalami kebangkitan dan membangun kembali kota itu pada abad ke-4.
Selama era Romawi, kota Betlehem dekat Yerusalem menyaksikan kelahiran Yesus Kristus.
Karenanya, kota ini kemudian menjadi pusat ziarah Kristen.
Pada 638 M, Islam dengan cepat menyebar ke wilayah itu.
Umat Islam bahkan menganggap Yerusalem sebagai tempat penting untuk ziarah setelah Mekkah.
Ini berkaitan dengan peristiwa Isra dan Miraj yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.