Akan tetapi perjanjian tersebut tidak dilaksanakan sepenuhnya.
Beberapa negara seperti, Amerika Serikat, Tiongkok, India, Pakistan, Korea Utara, Israel, Iran, dan Mesir tidak pernah meratifikasinya.
4. Bapaknya Deklarasikan Perang Israel vs Hamas, Anak Netanyahu Leyeh-leyeh di Pantai Miami
Baca juga: Pemimpin Hizbullah Peringatkan Konflik Israel & Hamas Berpotensi Meluas di Timur Tengah
Putra Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadapi kritik dari sejumlah kelompok mayarakat Israel dan pro-Palestina di tengah perang negara mereka dengan kelompok militan Palestina Hamas.
Diketahui, Benjamin Netanyahu mendeklarasikan negaranya dalam status berperang, setelah serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh Hamas dan militan Jihad Islam di Israel selatan pada 7 Oktober 2023 lalu.
Setidaknya 1.400 orang di Israel terbunuh dalam serangan Hamas tersebut, menurut Reuters.
Media tersebut juga melaporkan lebih dari 7.000 warga Palestina telah terbunuh karena aksi Israel, mengutip Kementerian Kesehatan Gaza.
Hamas mengatakan serangan itu merupakan balasan atas memburuknya kondisi warga Palestina di bawah pendudukan Israel .
Hamas diperkirakan telah menyandera lebih dari 200 orang dari 25 negara dan mengancam akan membunuh beberapa dari mereka.
Di tengah serangan militer yang terjadi selama beberapa pekan terakhir, muncul kabar kalau Israel akan memasuki Gaza untuk melancarkan serangan darat besar-besaran.
(Tribunnews.com)