News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Situasi Setelah Sepekan Serangan Darat Tentara Israel: Gaza Terbelah, Hamas Punya Banyak Kejutan

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan Israel berpatroli di lokasi yang dirahasiakan di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza pada 19 Oktober 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. (JACK GUEZ / AFP)

Sejauh ini, sekitar dua lusin tentara Israel – dan sejumlah militan Hamas – dilaporkan tewas sejak awal invasi darat.

Dengan Kota Gaza yang kini sudah terkepung dan serangan lebih dalam akan segera terjadi, jumlah korban bisa terus meningkat.

Letjen Herzi Halevi, kepala staf IDF, mengatakan pada hari Kamis bahwa pasukannya telah beroperasi di dalam Kota Gaza selama beberapa hari dan telah terlibat dalam “pertempuran jarak dekat” dengan militan Hamas.

“Para prajurit bertempur di daerah perkotaan, padat dan kompleks sehingga memerlukan pertempuran dengan cara yang sangat profesional dan berani,” katanya dalam sebuah pernyataan.

“Pasukan darat didukung oleh intelijen yang tepat, dengan dukungan tembakan dari udara dan laut,” klaim dia.

Tentara Israel berpatroli di dekat Kibbutz Be'eri, Israel, Rabu, 11 Oktober 2023. Kibbutz dikuasai oleh militan Hamas dari Neraby Jalur Gaza pada hari Sabtu ketika mereka membunuh dan menangkap banyak warga Israel. (AP Photo/Ohad Zwigenberg) (AP/Ohad Zwigenberg)

Bakal Hadapi Situasi Lebih Berdarah-darah 

Pakar perang mengatakan pertempuran di kota ketika pasukan Israel bergerak lebih dalam ke kota tersebut kemungkinan akan menghasilkan situasi sangat sulit bagi IDF.

IDF akan terpaksa menghadapi lebih banyak jebakan, serangan mendadak ala gerilya, dan labirin terowongan bawah tanah yang rumit dan masif.

Para pemimpin dan mantan militer AS saat ini telah memperingatkan kalau operasi darat IDF bisa lebih sulit daripada pertempuran terberat melawan ISIS.

Operasi IDF menjadi lebih rumit karena lebih dari 200 sandera yang ditangkap oleh Hamas selama serangan tanggal 7 Oktober di Israel selatan.

Asap mengepul dekat situs militer Israel di desa perbatasan selatan Lebanon, Aita al-Shaab, menyusul penembakan yang dilakukan oleh Hizbullah. Minggu (15/10/2023) Eskalasi konflik berkembang melibatkan Hizbullah Lebanon dengan Israel hingga saling baku tembak mematikan di perbatasan dengan kelompok pejuanga Hamas yang didukung Iran mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menurut Israel menewaskan seorang warga sipil, yang semakin meningkatkan ketegangan lintas batas selama perang Israel dengan militan yang berbasis di Gaza. (STR/AFP) (AFP/AFP)

Israel-AS Ogah Gencatan Senjata

Ketika jumlah korban tewas di kalangan warga Palestina terus meningkat – diperkirakan 9.000 orang menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas – terdapat peningkatan tajam dalam seruan gencatan senjata dari komunitas internasional dan beberapa anggota parlemen Amerika.

Namun para pejabat tinggi AS dan Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, secara konsisten mengabaikan tekanan yang semakin besar untuk menghentikan pertempuran.

“Kami tidak menganjurkan gencatan senjata secara umum pada saat ini,” kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby dalam sebuah pengarahan pada hari Kamis.

“Kami percaya bahwa gencatan senjata secara umum akan menguntungkan Hamas dalam memberikan mereka ruang dan waktu untuk terus merencanakan dan melakukan serangan terhadap rakyat Israel.”

Juga berbicara kepada wartawan pada hari Kamis, Sekretaris Pers Pentagon Brigadir Angkatan Udara.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini