Suara mengetik dari keyboard terdengar nyaring di ruangan yang sunyi itu.
“Pada malam pernikahan, kamu malah duduk mengetik di komputer. Mengapa menikah?" kata sang mempelai wanita dengan marah menyalahkan suaminya.
Sang pengantin pria berbalik dan tersenyum pada istrinya.
Melihat suaminya begitu sibuk, wanita itu pun menjadi tak berdaya.
Baca juga: Ogah Tidur Sekamar dengan Suami Saat Malam Pertama, Anggi Anggraeni Pilih Tidur Bareng Teman
Ia sedih sekaligus kasihan pada suaminya, perasaannya menjadi campur aduk.
Namun setelah itu ia tetap menunggu suaminya selesai bekerja lalu tidur bersama.
"Menikah dengan programmer itu susah sekali. Harus kerja terus. Habis nikah harus kerja begini ," keluh sang mempelai wanita di media sosial.
Ternyata sang pengantin pria adalah seorang programmer.
Saat itu perusahaan tempat ia bekerja sedang menjalankan sebuah proyek dan waktunya sangat sempit.
Sangat sulit baginya untuk meminta izin menikah.
Namun mengambil cuti bukan berarti boleh melepaskan pekerjaan, jika proyek ada kendala, pihak perusahaan akan menghubungi pria itu untuk menangani masalah demi kelancaran proyek mereka.
Tak disangka, proyek tersebut terjadi di hari ia menikah.
Setelah kedua mempelai sibuk seharian dan ingin masuk ke kamar untuk membuka amplop bersama, mandi lalu tidur, pihak perusahaan menelepon lagi dan mengatakan bahwa proyek tersebut mengalami kesalahan dan perlu segera diperbaiki.
Dengan begitu, sang pengantin pria mau tak mau harus menyelesaikan proyeknya tepat di malam pernikahan, meninggalkan istrinya menunggu di kamar tidur.