Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, GAZA – Organisasi sosial kemanusiaan MER-C menyanggah tuduhan Israel yang menuduh Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara sebagai markas besar militan Hamas. Tak hanya itu, Presidium MER-C Indonesia Sarbini Abdul Murad juga menegaskan tuduhan Israel terkait adanya terowongan bawah tanah di RS Indonesia tidaklah benar.
“Dalam beberapa kesempatan, Israel mencoba membuat kebohongan publik dengan membuat Rumah Sakit Indonesia seolah-olah memiliki bunker penyimpanan cadangan bahan bakar untuk Hamas. Oleh karena itu, kami menolak semuanya tuduhan ini,” kata Sarbini Murad, ketua panitia eksekutif MER-C di Jakarta.
“Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang dibangun oleh masyarakat Indonesia sepenuhnya untuk tujuan kemanusiaan dan melayani kebutuhan medis masyarakat Palestina,” tegas Sarbini dikutip dari Middle East Monitor.
Sanggahan serupa juga dilontarkan Kepala Tim Pembangunan RS Indonesia Farid Thalib yang membantah tuduhan Israel yang menyebut RS Indonesia sebagai gudang penyimpanan tangki solar militan Hamas. Dalam keterangan resminya Farid menjelaskan bahwa tangki solar tersebut diperuntukkan untuk menyuplai kebutuhan genset rumah sakit.
"Tangki ini buat suplai untuk genset kita. Tangki solar. Kenapa kita taruh di bawah? Kan secara artistik lebih bagus. Itu juga kan mudah terbakar. Dan kalau terjadi keributan seperti peperangan sekarang, meledak jadinya," ungkap Farid.
Sebelumnya jagad sosial media dihebohkan dengan postingan hoaks dari CEO Combat Antisemitism Movement dan mantan Kepala Media Digital IDF (Tentara Israel).
Melalui cuitan di platform X, petinggi militer Israel itu mengunggah sebuah video dengan mencantumkan keterangan bahwa Hamas telah memanfaatkan Rumah Sakit Indonesia di Bait Lahia, Gaza sebagai pusat komando dan infrastruktur sipil untuk operasinya.
Baca juga: Israel Sebut Ada Terowongan Khusus Hamas di Bawah Rumah Sakit Indonesia di Gaza
Tuduhan serupa juga disampaikan Juru Bicara Militer Israel Daniel Hagari yang menyebut rumah sakit Indonesia di Gaza dibangun di atas jaringan terowongan Hamas. Mencuatnya postingan tersebut sontak memicu kekhawatiran pemerintah Indonesia lantaran tuduhan itu berisiko membuat Rumah Sakit Indonesia menjadi target sasaran serangan udara dan darat Israel.
Baca juga: Kesaksian MER-C di Rumah Sakit Indonesia Gaza: Rawat 3.000 Korban Luka, Jadi Posko 2.000 Pengungsi
Mengingat Rumah Sakit Indonesia saat ini jadi satu-satunya rumah sakit di Gaza utara yang masih beroperasi dengan total pasien mencapai 5 ribu jiwa sementara jumlah pengungsi tembus 2.000 jiwa.