News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Profil Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang Kena Bom Israel di Dekat Area Medis

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Palestina berdiri di luar Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahia di Jalur Gaza utara pada 13 Januari 2016. --- Rumah Sakit Indonesia menjadi sasaran bom Israel di dekat area medis, yang menewaskan 20 warga Palestina pada Kamis (9/11/2023).

Satu tahun menunggu izin masuk Gaza oleh Israel, tim MER-c bersama aktivis dari berbagai negara, menaiki kapal Misi Freedom Flotilla (Armada Pembebasan Gaza) milik organisasi IHH Turki, "Mavi Marmara".

Pada 31 Mei 2010, kapal tersebut diserang oleh Israel, yang menewaskan 9 aktivis meninggal dunia dan puluhan terluka.

Aktivis lain, termasuk tim MER-c ditangkap dan ditahan oleh Israel.

Lembaga kemanusiaan MER-C menyatakan, saat ini sebanyak 3.000 warga Gaza korban serangan tentara Israel yang mengalami luka-luka dirawat di Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Sebanyak 200 di antaranya masih menjalani rawat inap. (dok. MERC-C)

Baca juga: Respons Kemlu RI Terkait Rumah Sakit Indonesia di Gaza Dituding Israel Jadi Markas Kelompok Hamas

Rencana pembangunan Rumah Sakit Indonesia hampir gagal, sebelum akhirnya pada Juli 2010, tim MER-c mendapat dukungan dari masyarakat internasional yang mengecam insiden penyerangan Israel di kapal tersebut.

Pada Juli 2010, tim MER-c yang terdiri dari dokter dan insinyur menjelaskan desain Rumah Sakit Indonesia kepada Perdana Menteri Palestina, Ismail Haniyah dan Menkes Palestina di Gaza, dr. Bassim Naim.

Sulitnya akses masuk ke Gaza, mendorong aktivis Asia yang tergabung dalam "Asian People's Solidarity for Palestine" melakukan konvoi "Asian Solidary Caravan for Gaza" pada 2 Desember 2010 hingga 6 Januari 2011 yang diikuti 160 aktivis dari 13 negara di Asia.

Mereka mencapai Gaza pada 2 Januari 2011 setelah terkendala izin Israel untuk masuk ke sana.

Warga Palestina berdiri di luar Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahia di Jalur Gaza utara pada 13 Januari 2016. (MOHAMMED ABED / AFP)

Setelah itu, lima relawan Indonesia menetap di Gaza untuk membantu pembangunan Rumah Sakit Indonesia.

Dengan bertambahnya 5 relawan, jumlah keseluruhan relawan Indonesia yang bertugas di Gaza untuk mengawal program Pembangunan RSI menjadi 7 orang.

Mereka adalah Abdillah Onim, Ir. Nur Ikhwan Abadi, Ir. Edy Wahyudi, Ir. Ahmad Fauzi, Abdurrahman, Darusman dan Muhammad Husein.

Pembangunan Rumah Sakit Indonesia berlangsung pada tahun 2011-2014.

Sejak kedatangan Tim relawan MER-C akhir Oktober lalu, para relawan harus mulai terbiasa dengan suara bom dan rudal Israel.

Seorang pasien Palestina menunggu untuk menerima perawatan di Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahia di Jalur Gaza utara pada 13 Januari 2016. (MOHAMMED ABED / AFP)

Baca juga: Kesaksian MER-C di Rumah Sakit Indonesia Gaza: Rawat 3.000 Korban Luka, Jadi Posko 2.000 Pengungsi

Sebagai wilayah okupasi, serangan bom dan rudal adalah hal biasa, walaupun tidak bersifat masif.

Begitupun dengan drone dan pesawat jet F-16 Israel yang selalu berputar-putar di langit Gaza.

Pada tahun 2014, sebanyak 19 relawan Indonesia kembali ke tanah air setelah bertugas di Rumah Sakit Indonesia di Gaza.

Kini, Rumah Sakit Indonesia di Gaza menjadi salah satu rumah sakit besar yang ada di Jalur Gaza untuk membantu masyarakat Palestina.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini