Teman mendiang kemudian menelepon polisi dan pihak kepolisian menelepon keluarga berdasarkan kontak yang tertera di paspor.
"Dan yang menerima telepon itu adalah bapaknya. Awalnya dikira penipuan, dan karena sepupu saya menikah dengan sepupu almarhum, saya yang ditelepon diminta memastikan," katanya.
Edi pun merasa kaget saat ditelepon karena baru tahu jika ada orang Bali juga yang bekerja di lokasi yang sama.
Ia pun kemudian menghubungi nomor polisi yang menghubungi ayah korban.
"Dan dari pihak kepolisian membenarkan dan memberikan saya nomor RS yang menginvestigasi mayat," katanya.
Pihak keluarga saat itu belum percaya, dan Edi kemudian melakukan pengecekan dan ternyata benar jenazah tersebut adalah Roi.
"Saya sudah video call keluarga di Bali dan memang itu benar almarhum," katanya.
Saat ini jenazah masih dititipkan di rumah duka yang ada di Nashvile TN, Amerika Serikat.
Terkait penyebab kematiannya, masih dalam proses otopsi dan baru keluar kurang lebih 8 minggu.
Pernah Magang di Perancis
Rencananya, jenazah Roi akan dipulangkan ke tanah air, Kamis (16/11) dan akan langsung dikremasi di Setra Desa Adat Pemuteran.
Terkait biaya pemulangan jenazah, telah dicover sepenuhnya oleh pihak asuransi, mengingat Roi merupakan PMI legal.
Pada 2022 lalu Roi pernah berangkat ke Prancis. Namun kala itu ia hanya mengikuti magang selama enam bulan.
Pada 2023 Roi kemudian memutuskan untuk menjadi PMI di Amerika, demi meningkatkan perekonomian keluarga.
Pasalnya orangtuanya hanyalah petani dan pedagang nasi jinggo keliling.