"Dari sekolah sampai berangkat ke Amerika, orangtuanya menghabiskan uang Rp 200 juta.
Uang sebanyak itu hasil dari ngutang dan ada beberapa juga hasil dari jualan nasi jinggo.
Dari tamat sekolah, Roi memang sudah bercita-cita ingin jadi PMI karena gajinya lebih besar. Dia anak laki satu-satunya. Jadi dia merasa akan menjadi tulang punggung keluarga," ungkap Sudiarsana.
Di mata keluarga, almarhum Roi merupakan sosok yang lugu dan bertanggung jawab.
Roi bahkan sempat bertekad ingin membantu sepupunya kelak agar bisa mengikuti jejaknya menjadi PMI. Namun sayang cita-cita itu tak sempat ia wujudkan. (sup/rtu)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul BREAKING NEWS: Baru Kerja 3 Hari di Amerika, Kadek Roi Ditemukan Meninggal di Kamar Hotelnya