TRIBUNNEWS.COM - Menteri Dalam Negeri Inggris, Suella Braverman baru saja dicopot dari jabatan buntut komentarnya soal konflik Israel-Palestina.
Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak menuduh politisi itu terlalu lunak terhadap pengunjuk rasa pro-Palestina.
Sunak mendapat tekanan untuk melengserkan Braverman, setelah para kritikus menuduhnya memicu ketegangan di saat massa pro-Palestina mengadakan protes di Inggris.
Braverman duduk di kursi Menteri DaNnegeri kala Sunak terpilih sebagai Perdana Menteri pada 25 Oktober 2022.
"Merupakan hak istimewa terbesar dalam hidup saya untuk menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri," kata Braverman setelah pencopotannya.
James Cleverly pun ditunjuk untuk menggantikan jabatan Braverman.
Baca juga: Warga Inggris Ngamuk, Blokade Ekspor Senjata Israel di Pabrik BAE, PM Rishi Sunak Blingsatan
Kontroversi selama menjabat menteri
Selama menjabat sebagai menteri, Braaverman beberapa kali memicu kontroversi.
Ia tercatat mengambil sikap keras khususnya terhadap imigran.
Braverman juga sering terlibat dalam apa yang disebut isu perang budaya yang dianggap memecah belah.
Posisinya sebagai menteri makin tak bisa dipertahankan setelah ia menulis artikel, tampaknya tanpa persetujuan Sunak.
Dalam komentarnya di kolom itu, Braverman menuduh polisi bias terhadap kelompok sayap kiri.
Hal ini dituding menjadi pemicu keteganan menjelang aksi bela Palestina, yang disertai kekerasan oleh kelompok sayap kanan, dan mendorong seruan agar dia dipecat.
Baca juga: Fasilitas Medis di Jalur Gaza Jadi Sasaran Tank Israel, Rumah Sakit Dikepung dari Segala Arah
Profil Braaverman