“Saya tahu bayi saya aman, dia sedang bersama ayahnya dan bibinya, dan itu memberikan saya ketenangan. Tetapi bayi ini yang berasal dari Acapulco… ada hal-hal yang tidak bisa dijelaskan, tapi itu menjadi momen yang sangat indah.“
Setelah beberapa saat, Dionisio membawa kembali bayi itu kepada bibinya.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada bibinya karena sudah mengizinkan saya untuk memberi sedikit ASI saya kepada bayi dan kami meninggalkan tempat itu,” kata Dionisio.
Tindakan solidaritas itu membuat Dionisio banyak dipuji oleh masyarakat Meksiko dan orang-orang dari berbagai belahan dunia.
“Saya sangat menghargainya [Dionisio]. Karena dia sendiri harus meninggalkan bayinya untuk bekerja dan sekarang ia membantu bayi yang membutuhkan pertolongan,” bunyi salah satu komentar di media sosial.
“Selamat karena mampu menggabungkan rasa keibuan dengan tanggung jawab pekerjaan,” tulis pengguna internet lain.
“Kami membutuhkan lebih banyak orang sepertinya di dunia ini, tolong,” bunyi komentar lain.
‘Jangan kehilangan kepekaan’
Setelah kembali dari penugasannya di Acapulco pekan lalu dan foto yang menunjukkan dirinya memberikan ASI kepada bayi menjadi viral, Dionisio mendapat ganjaran dari para atasannya berupa kenaikan pangkat ‘atas panggilannya dalam melayani warga negara dan menjunjung tinggi nama SSC‘.
“[Dionisio] menjadi contoh kemanusiaan bagi semua orang,“ kata Sekretaris SSC, Pablo Vázquez Camacho, dalam cuitannya di X.
Setelah bekerja 10 tahun sebagai petugas keamanan, bagi Dionision, membantu bayi itu dan para korban Acapulco menjadi salah satu misi yang memberinya kepuasaan tersendiri.
“Selama saya bekerja, ini menjadi kejadian paling relevan bagi saya,“ ujar Dionision dengan nada yakin.
Lebih dari 100 petugas kesehatan dan aparat kepolisian yang datang ke Acapulco menjadi pihak pertama yang dikirim untuk membantu warga kota itu setelah Badai Otis.
“Semuanya terasa sangat berat, semua orang kesakitan, karena badai itu membawa banyak kehancuran,“ Dionisio mengingat.