News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Raja Yordania Tolak Semua Rencana Israel untuk Menduduki Gaza: Akar Masalahnya Ada pada Israel

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Febri Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Raja Yordania Abdullah II berpidato pada konferensi pers bersama dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) setelah pertemuan di Kanselir di Berlin, Jerman, pada 17 Oktober 2023.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pemerintahan Gaza harus bersatu kembali dengan Tepi Barat di dekatnya, yang sebagian dikelola oleh Otoritas Palestina (PA).

Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Otoritas Palestina tidak seharusnya mengambil alih kendali di Gaza.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara selama konferensi pers di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv pada 28 Oktober 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. (ABIR SULTAN / KOLAM RENANG / AFP)

Baca juga: Tentara Israel Diduga Keponakan Istri PM Netanyahu Dikabarkan Tewas di Tangan Brigade Al-Qassam

Pekan lalu Netanyahu mengatakan Israel akan mengambil kendali keamanan di Gaza untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.

“Saya pikir, untuk jangka waktu yang tidak terbatas, Israel akan memikul tanggung jawab keamanan secara keseluruhan, karena kita telah melihat apa yang terjadi jika kita tidak memilikinya,” kata Netanyahu dalam wawancara dengan ABC News pada Senin (6/11/2023).

“Ketika kita tidak mempunyai tanggung jawab keamanan, yang kita alami adalah meletusnya serangan Hamas dalam skala yang tidak dapat kita bayangkan.”

Komentar Netanyahu dalam beberapa pekan terakhir mengenai kendali militer atas Gaza pascaperang telah menimbulkan kekhawatiran di Washington.

Amerika khawatir pendudukan baru dapat mengganggu stabilitas Timur Tengah.

Israel pernah menduduki Gaza dari tahun 1967 hingga 1996 dan menerapkan pembatasan ketat di wilayah tersebut.

Beberapa akademisi berpendapat bahwa pendudukan tersebut tidak pernah berakhir.

Dalam percakapan dengan Sultan Oman pada Jumat (10/11/2023), Presiden AS Joe Biden menekankan pentingnya pemerintahan dan negara Palestina yang merdeka.

Ia menggarisbawahi tujuan tersebut sebagai bagian penting dari strategi pemerintahannya di Timur Tengah.

Saat ini, militer Israel sedang melakukan invasi darat ke Gaza utara di tengah perangnya dengan Hamas, dan telah mengepung Kota Gaza.

Perang tersebut telah menewaskan sekitar 11.000 warga Palestina, termasuk lebih dari 4.000 anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini