Dia menunjukkan kalau tentara pendudukan Israel diperkirakan akan membawa senjata ke rumah sakit, mengaturnya dengan cara tertentu, dan kemudian memotretnya.
Gerakan Jihad Islam Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Israel tidak dapat mencapai tujuan militer apa pun di Gaza, sehingga mereka mengambil alih kendali warga sipil dan pasien di Rumah Sakit Al-Shifa.
Juru bicara Palang Merah di Gaza, Hisham Muhanna, mengatakan kalau mereka siap menjalankan peran mereka sebagai mediator netral.
"Namun saat ini, langkah-langkah keamanan yang diperlukan masih kurang”, lapor Al-Jazeera.
Ada sekitar 1.500 anggota staf medis, 700 pasien, 39 bayi prematur, dan 7.000 pengungsi di Kompleks Al-Shifa, menurut pernyataan kantor media pemerintah di Gaza.
Selama enam hari, rumah sakit dan sekitarnya, serta rumah sakit lain di Jalur Gaza, terus menerus menjadi sasaran pemboman oleh tentara Israel.
(oln/PC/AJA/WAFA/*)