Warga Palestina yang terjebak di rumah sakit menggali kuburan massal pada hari Selasa untuk menguburkan pasien yang meninggal.
Baca juga: RS Al-Shifa di Gaza Terpaksa Kuburkan Secara Massal 179 Orang
Ashraf Al-Qidra, juru bicara kementerian kesehatan Gaza mengatakan ada sekitar 100 mayat membusuk di dalam dan tidak ada cara untuk mengeluarkannya.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga sangat prihatin dengan “hilangnya nyawa secara dramatis” di rumah sakit, kata juru bicaranya.
“Atas nama kemanusiaan, Sekjen menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera,” kata juru bicara itu kepada wartawan.
Update terkini
Berikut rangkuman peristiwa yang terjadi seputar perang Israel-Hamas hingga Rabu (15/11/2023) dini hari di Gaza, mengutip Al Jazeera.
- Seorang dokter di Al-Shifa melaporkan terjadinya penembakan dan pemboman yang terus menerus di sekitar pusat medis.
Pasien dan petugas kesehatan terpaksa pindah ke lorong demi keselamatan.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan rumah sakit tersebut berada dalam “lingkaran kematian”.
- Kantor berita Reuters menyebutkan Israel telah menyetujui pengiriman bahan bakar untuk truk PBB di Gaza.
Meskipun Israel, PBB dan Hamas belum mengomentari laporan tersebut, jika benar, pengiriman tersebut akan mewakili pasokan bahan bakar pertama yang diizinkan masuk ke wilayah kantong tersebut sejak 7 Oktober.
Baca juga: Biden: Israel Diharapkan Tak Ganggu Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza
- Seruan untuk evakuasi pasien di Rumah Sakit al-Shifa semakin meningkat setelah beredar foto bayi prematur tanpa alat bantu hidup.
Pejabat kesehatan Gaza mengatakan pemindahan pasien tidak mungkin dilakukan karena pertempuran tersebut.
- Organisasi medis Doctors Without Borders (MSF) mengatakan 15 pekerja medis telah diizinkan memasuki Jalur Haza, yang merupakan entri pertama sejak perang dimulai.
Hal ini terjadi ketika PBB melaporkan lebih dari separuh rumah sakit di Gaza tidak berfungsi.