News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Netanyahu Marah Kanada Sebut Israel Bunuh Sipil Gaza, Justin Trudeau: Dunia Jadi Saksi

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau (kanan) menghadiri upacara di Arc de Triomphe di Paris pada 11 November 2018 sebagai bagian dari peringatan 100 tahun gencatan senjata 11 November 1918, yang mengakhiri Perang Dunia I.

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengecam Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, yang menyerukan kepada Israel agar berhenti membunuh warga sipil Palestina di Jalur Gaza.

Perdana Menteri Kanada itu tidak menyerukan gencatan senjata.

Netanyahu menyangkal perkataan Justin Treudeu dengan mengatakan Israel hanya menargetkan Hamas, bukan warga sipil.

“Bukan Israel yang dengan sengaja menargetkan warga sipil tetapi Hamas,” tulis Benjamin Netanyahu dalam postingan media sosial yang ditujukan kepada Justin Trudeau, Rabu (15/11/2023).

“Sementara Israel melakukan segalanya untuk menjauhkan warga sipil dari bahaya, Hamas melakukan segalanya untuk membawa mereka dalam bahaya,” lanjutnya.

Sebelumnya, Justin Trudeau mengatakan kepada wartawan pada Selasa (14/11/2023), tragedi kemanusiaan di Gaza sangat menyedihkan hati, khususnya di sekitar Rumah Sakit al-Shifa, seperti diberitakan Al Jazeera.

Baca juga: BPS: Perang Israel-Hamas Tak Ganggu Kinerja Ekspor-impor Indonesia

“Saya sudah jelas harga keadilan tidak bisa berupa penderitaan terus-menerus yang dialami seluruh warga sipil Palestina. Bahkan perang pun mempunyai aturan. Semua kehidupan tak berdosa memiliki nilai yang sama – Israel dan Palestina,” kata pemimpin Kanada itu.

“Saya mendesak pemerintah Israel untuk menahan diri semaksimal mungkin. Dunia sedang menyaksikan hal ini, pembunuhan terhadap perempuan, anak-anak, dan bayi. Ini harus dihentikan,” tambahnya.

PM Kanada Pernah Hampir Keceplosan Serukan Gencatan Senjata

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berbicara dalam sebuah acara dengan komunitas Ukraina-Kanada dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, (Geoff Robins / AFP)

Baca juga: Negara yang Pasok Senjata Perang ke Israel: Amerika Kirim Bom Presisi, Jerman Suplai 1.000 Tank

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau pernah keliru mengatakan "jeda kemanusiaan" sebagai "gencatan senjata".

Dalam konferensi pers pada Jumat (3/11/2023), Justin Trudeau berbicara di hadapan wartawan saat kunjungannya di Washington, Amerika Serikat (AS).

"Kita perlu melihat adanya gencatan..." kata Justin Trudeau yang tiba-tiba berhenti.

"Um, kita perlu melihat adanya jeda kemanusiaan agar kita bisa mengalir, kita perlu menghentikan tingkat kekerasan yang kita lihat," kata Justin Trudeau, mengulangi perkataannya, dikutip dari Live Mint.

Pengguna internet yang membagikan video tersebut di media sosial mengatakan Justin Trudeau mengalami Freudian Slip.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berpidato pada konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Latvia (tidak ada dalam gambar) di pangkalan militer Adazi di Riga, Latvia, tempat mereka mengunjungi Kelompok Pertempuran Forward Presence Battle Group multinasional pimpinan Kanada NATO, pada 10 Juli 2023 . (Gints Ivuskans / AFP)

Freudian Slip adalah kesalahan ucapan yang dilakukan karena ingatan yang terkait dengan pikiran bawah sadar.

Beberapa pengguna media sosial mengatakan Trudeau ingin menggunakan kata tersebut, namun harus berhenti sejenak karena sebagian besar negara Barat menahan diri untuk tidak menyerukan gencatan senjata di Gaza.

Sebelumnya, Kanada abstain dalam pemungutan suara di PBB yang menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Sekitar 121 negara mendukung, 14 menentang, dan 45 negara abstain, termasuk Kanada.

Bisnis Militer antara Kanada dan Israel

Pasukan tentara Israel terlihat di perbatasan Israel-Gaza selama operasi darat di Jalur Gaza, Rabu, 8 November 2023. Pasukan darat Israel memasuki Jalur Gaza saat mereka melanjutkan perang melawan militan Hamas sebagai pembalasan atas tindakan kelompok tersebut. serangan 7 Oktober yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel. (AP Photo/Ohad Zwigenberg)

Baca juga: Keuangan Israel Difisit, PM Benjamin Netanyahu Sepakati Perubahan Anggaran Masa Perang

Kanada adalah salah satu produsen yang memasok senjata ke Israel.

Pada tahun 2022, pabrikan Kanada mengekspor barang-barang militer senilai lebih dari $21 juta ke Israel.

Tahun 2022 menjadi tahun ketiga terbesar dalam sejarah ekspor militer tahunan ke Israel (setelah tahun 2021 dan 1987).

Ekspor militer Kanada ke Israel telah meningkat secara dramatis selama 10 tahun terakhir, dari $2,379,586 barang pada tahun 2012 menjadi $26,092,289 pada tahun 2021, menurut data yang diterbitkan setiap tahun oleh Global Affairs Canada (GAC).

Namun, jenis barang militer dan nama produsennya dirahasiakan.

Hamas Palestina vs Israel

Para pria memeriksa jenazah orang-orang yang tewas dalam pemboman yang menghantam sebuah sekolah yang menampung warga Palestina yang terlantar, saat mereka terbaring di halaman rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza pada 10 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina . Sekitar 50 jenazah ditemukan pada 10 November setelah sebuah sekolah di Kota Gaza terkena serangan, kata direktur rumah sakit Al-Shifa tempat para korban dirawat. (Photo by AFP)

Seruan Perdana Menteri Kanada ini menyusul ketegangan di Jalur Gaza setelah Israel menanggapi serangan terbaru Hamas dalam Operasi Badai Al-Aqsa di Israel, yang menerobos perbatasan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Hamas mengatakan, serangan itu adalah tanggapan terhadap kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.

Hamas menculik kurang lebih 240 orang di Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel.

Sementara itu, serangan balasan Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 11.423 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Selasa (14/11/2023), dikutip dari Al Jazeera.

Setidaknya, 195 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel di Tepi Barat sejak Sabtu (7/10/2023) dan lebih dari 2.500 lainnya terluka, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini