Ada pengecualian bagi pria yang memiliki masalah kesehatan, mereka yang memiliki tanggung jawab mengasuh anak, dan ayah dari tiga anak atau lebih.
Sementara perwakilan presiden di parlemen, Fedir Venislavskyi yakin, para warga sipil Ukraina menginginkan negaranya merdeka.
“Saya yakin bahwa ketahanan dan kesiapan rakyat Ukraina untuk mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan, dan kebebasannya mencapai 95-99 persen,” kata Venislavskyi kepada BBC.
Ia mengatakan jumlah orang yang pergi atau mencoba untuk pergi tidak berdampak pada upaya perang.
"Mereka yang mencoba menghindari mobilisasi berjumlah sekitar 1-5 persen. Mereka jelas tidak penting untuk pertahanan Ukraina," jelasnya.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-632: Kunjungan Pertama David Cameron sebagai Menteri Luar Negeri
Cerita Beberapa Pria yang Coba Melarikan Diri dari Ukraina
Salah satu video menunjukkan seorang pria berenang menyeberangi Sungai Dniester menuju Moldova.
Penjaga perbatasa Moldova memintanya untuk menyeberang ke tempat yang aman.
Sementara pada beberapa foto yang beredar, terdapat jenazah manusia yang tenggelam saat mencoba menyeberangi Sungai Tisa antara Ukraina dan Rumania.
Seorang pekerja konstruksi dari Kyiv di pusat imigrasi Moldova, Yevgency mengatakan, hanya berjalan melintasi perbatasan negara tersebut.
Ia mengaku terjebak selama di Ukraina.
Menurutnya, di Ukraina ia mengalami kesulitan untuk mendapatkan gaji yang tinggi.
Hal tersebut lantaranya, semua pria diwajibkan mengikuti wajib militer dan diarahkan ke perang.
Setelah diproses oleh polisi Moldova, ia mengajukan permohonan suaka.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Konflik Rusia vs Ukraina