News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Soal IDF Sediakan Inkubator, Dibantah Direktur RS Al-Shifa: Kami Punya, tapi Tak Ada Bahan Bakar

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang bayi Palestina menerima perawatan di dalam inkubator di unit perawatan intensif di rumah sakit al-Shifa yang mengalami pemadaman listrik besar-besaran di Kota Gaza pada tanggal 23 Oktober 2014. Rumah sakit tersebut menggunakan generator untuk menyediakan pasokan listrik secara terus menerus.

TRIBUNNEWS.COM - Direktur Rumah Sakit Al-Shifa Muhammad Abu Salmiya membantah soal pernyataan Israel yang berencana menyediakan inkubator untuk fasilitas medis tersebut.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) awal pekan ini membuat pernyatan bahwa mereka akan menyediakan inkubator ke Rumah Sakit al-Shifa.

Namun Direktur Rumah Sakit Şifa mengatakan bahwa ini bohong.

Berbicara kepada Al Jazeera, Abu Salmiya menegaskan bahwa bayi baru lahir di Rumah Sakit Al-Shifa butuh perhatian segera.

Tapi sekarang, rumah sakit kehabisan persediaan medis.

Baca juga: Pasukan Elit Al Quds Iran Akan Tempuh Cara Apapun untuk Bantu Hamas Lawan Zionis Israel

"Pada beberapa kesempatan, kami terpaksa membiarkan pasien meninggal karena kami tidak berdaya," ucapnya.

"Kami tidak dapat melakukan operasi apa pun terhadap mereka," kata Abu Salmiya.

"Setidaknya yang bisa kami lakukan adalah memberi mereka obat penghilang rasa sakit agar para korban dapat meninggal dengan tenang," bebernya.

Ia menambahkan, banyak bayi prematur yang baru lahir meninggal karena inkubator kehabisan oksigen.

"Pasukan pendudukan Israel mengklaim telah menyediakan inkubator ke rumah sakit, namun ini tidak benar; ini salah," tegasnya.

Baca juga: IDF Rebut Pelabuhan Gaza dan Hancurkan Monumen Mavi Marmara, Klaim Digunakan Hamas

Bukti-bukti yang dipublikasikan tentara Israel saat menyerbu Rumah Sakit Al-Shifa setelah mengepung dan memblokade fasilitas medis itu selama enam hari. Bukti-bukti ini dianggap terlalu remeh dibanding konsekuensi kemanusiaan yang diterima para pasien dan staf medis atas aksi tentara Israel di rumah sakit tersebut selama berhari-hari pengepungan. (tangkap layar twitter)

"Selain itu, kita tidak memerlukan inkubator; kami sudah punya inkubator di rumah sakit, tapi kami kehabisan bahan bakar untuk menghasilkan listrik (untuk inkubator)," serunya.

Tak Ada Air dan Oksigen

Direktur RS Al-Shifa mengumumkan bahwa fasilitas medis itu telah kehabisan oksigan dan air.

"Para pasien menjerit karena kehausan," kata Abu Salmiya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini