TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Surat Osama bin Laden untuk Amerika Serikat kembali viral di TikTok, apa isinya?
Di tengah gempuran Israel yang terus berlanjut, Rumah Sakit Indonesia di Gaza kini berhenti beroperasi karena kewalahan pasien dan juga habisnya persediaan medis.
Sementara itu, sejumlah negara menangguhkan hubungan diplomatiknya dengan Israel.
Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.
1. Surat Osama bin Laden untuk AS Kembali Viral di TikTok, Perdebatkan Perang Israel-Hamas
Baca juga: Siapa Ayman Al Zawahiri, Ini Profil Tangan Kanan Osama bin Laden Asal Mesir yang Dokter Bedah
Setelah puluhan tahun berlalu, surat milik Osama bin Laden yang diperuntukkan bagi Amerika Serikat (AS) kembali viral di media sosial TikTok.
Surat milik Osama bin Laden tersebut diunggah oleh akun _monix2, di mana dirinya membacakan bagian "Surat untuk Amerika".
Dalam surat tersebut, mendiang pimpinan al Qaeda ini mengatakan tentang pembunuhannya terhadap hampir 3.000 warga AS dalam serangan 11 September 2001.
Lantas, mengapa surat tersebut kembali viral di TikTok?
Isi surat milik Osama bin Laden ini kembali viral karena memperdebatkan perang antara Israel dengan Hamas dan peran AS.
Bagi sebagian orang, ini adalah bagian penting dari pembenaran bin Laden — dukungan Amerika terhadap pendudukan Israel di wilayah tersebut.
Dikutip dari TIME, video yang diunggah pada Senin (13/11/2023) kemarin itu menyebutkan bahwa “semua yang kami pelajari tentang Timur Tengah, 11 September, dan 'terorisme' adalah sebuah kebohongan”.
2. Kewalahan Tangani Pasien, Rumah Sakit Indonesia di Gaza Berhenti Beroperasi
Baca juga: Israel Serbu Rumah Sakit Al-Shifa, Pemimpin Hamas Ngeloyor Setop Negosiasi Pertukaran Tawanan
Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza dikabarkan berhenti beroperasi per hari Kamis, (16/11/2023).
Layanan di RSI tak bisa dilanjutkan karena fasilitas kesehatan itu kewalahan menangani banyaknya pasien yang datang. Selain itu, persediaan medis juga habis.
“Kami tidak bisa menawarkan layanan [kesehatan] lagi. Kami tidak bisa menyediakan ranjang [RS] untuk pasien,” kata Direktur RSI Atef al-Kahlout dikutip dari Al Jazeera.
RSI memiliki kapasitas 140 pasien. Akan tetapi, kini RSI menampung sekitar 500 pasien di dalamnya.
Al-Kahlout menyebut ada 45 pasien yang kini perlu dioperasi. Dia juga meminta ambulans tak lagi membawa pasien ke RSI lantaran fasilitas kesehatan itu sudah penuh.
Kata dia, para tenaga kesehatan di sana tidak bisa menjalankan tugasnya karena kelangkaan persediaan medis.
“Kami tidak punya ranjang pasien.” kata seorang tenaga kesehatan di sana.
“Orang ini butuh dibawa ke ICU,” ujarnya sambil menunjuk seorang pria muda berbaring di lantai.
Dia menyebut RSI menerima para pasien dari Wadi Gaza hingga Beit Hanoun.
Sejak perang Hamas-Israel meletus tanggal 7 Oktober, sudah ada hampir 30.000 warga Palestina yang terluka.
3. Israel Bak Kebal Hukum Bantai Gaza, Ini yang Bikin Negara-Negara Arab Cuma Diam, Iran Ikut Mundur?
Lebih dari 40 hari sejak Israel melakukan bombardemen Gaza sebagai balasan dan hukuman 'kolektif' atas serangan milisi pembebasan Palestina, Hamas pada 7 Oktober 2023 silam.
Bombardemen tanpa bulu ke wilayah-wilayah sipil di Gaza itu dilakukan Israel di tengah seruan, kecaman, dan kutukan dunia internasional atas tragedi kemanusian yang terjadi.
Toh, Israel bak kebal hukum, tak peduli itu soal hak asasi kemanusiaan atau soal aturan perang, Israel melakukan apa yang mereka anggap perlu dilakukan tanpa perlu menghiraukan pihak manapun, termasuk PBB atau bahkan sekutu abadinya, Amerika Serikat (AS).
AS di sisi lain, juga sibuk menerapkan standar ganda atas aksi Israel, menolak gencatan senjata dan cuma mendorong 'jeda' tetapi di balik layar meminta agar Israel segera menuntaskan misi pemberangusan Hamas dengan segala konsekuensinya.
Di balik kelakukannya yang makin menodai kemanusiaan, Israel seperti tidak terhentikan siapapun di dunia, termasuk negara-negara Arab yang dianggap punya cukup kemampuan menandingi Tel Aviv.
4. Daftar Negara yang Tarik Diplomatnya akibat Serangan Israel di Gaza, Sikap Arab Saudi Dinanti-nanti
Baca juga: Putra Mahkota Arab Saudi MBS Desak Gencatan Senjata di Gaza dan Minta Para Pemimpin Bersatu
Belasan negara di seluruh dunia telah meminta Israel untuk menahan diri terhadap serangannya dalam perang di Gaza.
Sejumlah negara lainnya membuat langkah lebih jauh dengan memutuskan hubungan dengan Israel atau setidaknya melakukan protes diplomatik resmi lainnya.
Seruan internasional untuk gencatan senjata meningkat, termasuk dari Arab Saudi, yang sebelum perang meletus, berencana menormalisasikan hubungan dengan Israel.
Namun, Israel tetap menolak seruan gencatan senjata hingga sandera dibebaskan.
Minggu ini, Belize menjadi negara terbaru yang mengambil tindakan sebagai protes atas tindakan Israel, menyusul negara-negara lainnya di Amerika dan Afrika.
Dilansir Axios, berikut negara-negara yang menangguhkan hubungan diplomatiknya terhadap Israel.
Negara-negara di Amerika
- Belize
Belize hari Selasa (14/11/2023) mengumumkan bahwa mereka menangguhkan hubungan diplomatik terhadap Israel sambil menegaskan kembali seruannya untuk gencatan senjata segera.
Belize mengatakan pihaknya mencabut penunjukan Konsul Kehormatannya di Tel Aviv.
(Tribunnews.com)