TRIBUNNEWS.COM - Media Israel melaporkan bahwa penyerbuan militan Hamas Palestina di sebuah festival musik di Israel pada Sabtu (7/10/2023) kemungkinan besar tidak direncanakan.
Hamas meluncurkan rentetan rudal pada Sabtu (7/10/2023) sekitar pukul 06.30 waktu setempat, dikutip dari Al Jazeera.
Seleng 30 menit kemudian, Hamas menyerbu konser musik dan menembaki kerumuman orang yang menghadiri Supernova Festival Israel di gurun pasir.
Acara tersebut memang diadakan di gurun pasir dekat perbatasan Gaza-Israel.
Penonton festival musik itu pun lari kocar-kacir setelah berondongan peluru menyasar mereka.
Dilansir CNN, penyerbuan itu menewaskan ratusan orang dan banyak lainnya disandera.
Baca juga: Israel Evakuasi 260 Mayat dari Lokasi Konser Musik di Gurun Pasir yang Diserang Hamas
"Kemungkinan besar (Hamas) tidak mengetahui sebelumnya tentang acara tersebut dan memutuskan untuk langsung menargetkannya," lapor Channel 12, media Israel mengutip sumber kepolisian dan sumber keamanan.
Salinan laporan pertama dari polisi Israel mengenai serangan tersebut diperoleh Channel 12 pekan ini.
Dikatakan, Hamas awalnya bermaksud menyerang kibbutz Re'im di dekatnya serta desa-desa lain di dekat perbatasan Gaza.
Militan mengetahui adanya kerumunan festival lewat pantauan drone dari udara setelah melakukan terjung payung ke Israel.
Sekitar 4.400 orang dilaporkan menghadiri acara pada hari Sabtu (7/10/2023) itu.
Baca juga: Hamas Tembaki Penonton Konser di Gurun Pasir Perbatasan Israel-Gaza, Ratusan Orang Lari Kocar-kacir
Hamas menerobos penghalang keamanan tinggi milik Israel, yang mencakup sistem radar dan sensor bawah tanah, kemudian menyerang pos militer dan desa-desa di Israel selatan.
Hari Sabtu ini (18/11/2023), surat kabar Israel, Haaretz melaporkan bahwa penyelidikan di lembaga keamanan Israel telah berkembang.
"Berdasarkan penyelidikan polisi dan interogasi terhadap anggota Hamas yang ditangkat adalah kelompok (Hamas) tidak berencana untuk menargetkan acara tersebut," jelas Haaretz.