Tak hanya itu, serangan Israel ke rumah sakit juga dinilai lantaran tindakan tersebut direstui oleh pemerintah Amerika Serikat (AS).
Hal ini disampaikan oleh Wakil Presiden Eksekutif Quincy Institute for Responsipble Statecraft, Trita Parsi.
"Satu-satunya pengawasan dan batasan yang penting (bagi Israel) adalah berasal dari perintah (Amerika Serikat)," katanya.
Parsi juga menilai Israel tidak akan pernah menggubris seluruh desakan dari negara-negara dunia terkait serangan ke Gaza atau khususnya ke fasilitas seperti rumah sakit.
Baca juga: Di Forum APEC 2023, Mendag Singgung Situasi di Gaza hingga Serukan Reformasi WTO
Dia menduga kuat Israel baru berhenti melakukan penyerangan ketika AS meminta untuk menghentikannya.
"Perhitungan Israel adalah bahwa kemarahan internasional tidak menjadi maslah selama Amerika Serikat memang menolak membatasi tindakan Israel," ujar Parsi.
Kendati demikian, Parsi menilai AS mungkin bakal mendesak sekutunya itu untuk mengurangi persentase serangannya.
Hal itu, sambungnya, lantaran citra AS yang memburuk di mata dunia buntut tidak adanya tekanan untuk menghentikan serangan Israel ke Gaza.
"Kedudukan dan kredibilitas AS di dunia anjlok akibat 'lampu hijau' bagi tindakan Israel semacam ini."
"Mungkin saja hal ini tidak akan berlanjut lebih lama lagi, karena kerugian yang ditimbulkan oleh hal ini (serangan Israel ke Gaza) terhadap AS tidak dapat ditoleransi," kata Parsi.
12 Orang Tewas, Menlu Kutuk Serangan Israel ke RS Indonesia
Pasca serangan Israel ke RS Indonesia di Gaza, Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi mengutuknya.
Retno mengatakan serangan semacam itu telah melanggar hukum kemanusiaan internasional.
"Serangan itu jelas merupakan pelanggaran terhadap hukum kemanusiaan internasional. Semua negara, terutama yang memiliki hubungan dekat dengan Israel, harus menggunakan seluruh pengaruh dan kemampuannya untuk mendesak Israel menghentikan kekejamannya," ujarnya dalam video yang diunggah di kanal YouTube Kementerian Luar Negeri Indonesia, Senin (20/11/2023).
Baca juga: Israel Bertubi-tubi Serang RS Indonesia di Gaza, 3 Relawan WNI Hilang