Sebelumnya, anggota yang juga Wakil Ketua Knesset (Parlemen Israel), Nissim Vaturi, menyerukan tentara Israel untuk "memusnahkan Gaza".
Seruan ini disampaikan Vaturi pada Sabtu (18/11/2023), lewat media sosial.
Tetapi, pesan itu kemudian dihapus setelah kabinet perang Israel menyetujui masuknya dua truk bahan bakar per hari ke Gaza, untuk mencegah runtuhnya sistem pengolahan limbah yang berisiko menimbulkan wabah penyakit massal.
"Semua kekhawatiran mengenai apakah ada internet di Gaza atau tidak, menunjukkan kita tidak belajar apapun."
"Kami (Israel) terlalu manusiawi. Musnahkan Gaza sekarang juga!" kata dia lewat media sosial, dikutip Al Arabiya dari Times of Israel.
Baca juga: Bicara Pembantaian oleh Israel pada Warga Gaza, Abu Salem: Hidup atau Mati, Menyerah Bukan Pilihan
"Jangan izinkan bahan bakar masuk, jangan izinkan air masuk, sampai para sandera dikembalikan!"
Menteri Warisan Budaya, Amihai Eliyahu, juga sebelumnya mengeluarkan pernyataan kontroversial yang berbuntut skors dari Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Pada awal bulan ini, Eliyahu mengatakan salah satu pilihan Israel dalam perang melawan Hamas adalah dengan menjatuhkan bom nuklir di Jalur Gaza.
Netanyahu segera menyangkal pernyataan Eliyau itu dan men-skors sang menteri dari rapat kabinet.
Kantor Netanyahu mengeluarkan pernyataan, "Pernyataan Menteri Amihai Eliyahu tidak didasarkan pada kenyataan."
"Israel dan IDF beroperasi sesuai standar tertinggi hukum internasional untuk menghindari kerugian bagi orang yang tidak bersalah."
"Kami akan terus melakukannya (menyerang Gaza) sampai kemenangan kami."
Kenangan soal Nakba
Eskalasi militer yang meningkat antara Israel-Hamas telah memasuki minggu ketujuh.
Israel mengklaim Hamas telah membunuh sekitar 1.200 orang - banyak warga sipil di antaranya - dan menyandera sekitar 240 warga mereka, saat menyerbut perbatasan Gaza yang dimiliterisasi.