News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Pernyataan Kontroversial Gila Gamliel Sebut Gaza Masalah tanpa Jawaban, Hamas: Israel Berlaku Kejam

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Intelijen Israel, Gila Gamliel, mengeluarkan pernyataan kontroversial, menyebut Gaza adalah masalah tanpa jawaban.

Sebelumnya, anggota yang juga Wakil Ketua Knesset (Parlemen Israel), Nissim Vaturi, menyerukan tentara Israel untuk "memusnahkan Gaza".

Seruan ini disampaikan Vaturi pada Sabtu (18/11/2023), lewat media sosial.

Tetapi, pesan itu kemudian dihapus setelah kabinet perang Israel menyetujui masuknya dua truk bahan bakar per hari ke Gaza, untuk mencegah runtuhnya sistem pengolahan limbah yang berisiko menimbulkan wabah penyakit massal.

"Semua kekhawatiran mengenai apakah ada internet di Gaza atau tidak, menunjukkan kita tidak belajar apapun."

"Kami (Israel) terlalu manusiawi. Musnahkan Gaza sekarang juga!" kata dia lewat media sosial, dikutip Al Arabiya dari Times of Israel.

Baca juga: Bicara Pembantaian oleh Israel pada Warga Gaza, Abu Salem: Hidup atau Mati, Menyerah Bukan Pilihan

"Jangan izinkan bahan bakar masuk, jangan izinkan air masuk, sampai para sandera dikembalikan!"

Menteri Warisan Budaya, Amihai Eliyahu, juga sebelumnya mengeluarkan pernyataan kontroversial yang berbuntut skors dari Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Pada awal bulan ini, Eliyahu mengatakan salah satu pilihan Israel dalam perang melawan Hamas adalah dengan menjatuhkan bom nuklir di Jalur Gaza.

Netanyahu segera menyangkal pernyataan Eliyau itu dan men-skors sang menteri dari rapat kabinet.

Kantor Netanyahu mengeluarkan pernyataan, "Pernyataan Menteri Amihai Eliyahu tidak didasarkan pada kenyataan."

"Israel dan IDF beroperasi sesuai standar tertinggi hukum internasional untuk menghindari kerugian bagi orang yang tidak bersalah."

"Kami akan terus melakukannya (menyerang Gaza) sampai kemenangan kami."

Kenangan soal Nakba

Seorang pengunjuk rasa mengangkat kunci yang melambangkan rumah warga Palestina yang melarikan diri atau diusir dari rumah mereka 75 tahun yang lalu selama unjuk rasa yang menandai hari 'Nakba' di pusat kota Ramallah di Tepi Barat yang diduduki, pada 15 Mei 2023. 15 Mei menandai "Nakba", atau malapetaka, ketika ratusan ribu warga Palestina mengungsi dari rumah mereka setelah pembentukan Israel 75 tahun lalu. (Photo by HAZEM BADER / AFP) (AFP/HAZEM BADER)

Eskalasi militer yang meningkat antara Israel-Hamas telah memasuki minggu ketujuh.

Israel mengklaim Hamas telah membunuh sekitar 1.200 orang - banyak warga sipil di antaranya - dan menyandera sekitar 240 warga mereka, saat menyerbut perbatasan Gaza yang dimiliterisasi.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini