TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan selamat dari setidaknya lima atau enam upaya pembunuhan yang direncanakan oleh Rusia.
Zelensky mengatakan upaya pembunuhan yang pertama membuatnya panik, seperti pertama kali pandemi Covid-19 muncul.
"Yang pertama menarik sekali, pertama kali dan itu seperti kepanikan saat Covid-19," katanya kepada Jerome Starkey dari The Sun dalam wawancara di Kyiv, Selasa (21/11/2023).
Namun, pemimpin Ukraina itu mulai bersikap tenang meski ada beberapa upaya pembunuhan lainnya setelah itu.
“Dan setelah itu, hanya informasi intelijen yang memberi tahu Anda secara rinci bahwa satu kelompok lagi datang ke Ukraina untuk (mencoba) hal ini,” lanjutnya.
Pasukan khusus Rusia terjun payung ke Kyiv untuk membunuh Zelensky pada hari pertama invasi Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada 24 Februari 2022.
Baca juga: Alasan Volodymyr Zelensky Copot Komandan Pasukan Medis Militer Ukraina
Pengawal Zelensky menutup kantornya dengan barikade darurat dan potongan kayu lapis.
Para pembantu terdekatnya diberikan senapan dan pelindung tubuh.
"Ada yang bilang kantor itu seperti rumah gila," kata Zelensky, mengingat momen mengejutkan pada awal invasi Rusia.
Segera setelah Rusia meluncurkan invasinya, beberapa pejabat dari AS dan Inggris menawarkan perlindungan di negara mereka karena khawatir Rusia akan menguasai Kyiv dalam beberapa jam.
“Saya butuh amunisi, bukan tumpangan,” kata Zelensky pada saat itu.
Kemudian, ketika pertempuran berkecamuk di sekitar Kyiv, Zelensky berjalan keluar kompleks untuk merekam video selfie yang membuktikan dia masih berada di ibu kota, Kyiv.
Operasi Maidan 3, Rusia Ingin Mengkudeta Zelensky
Baca juga: Zelensky: Ukraina Lanjutkan Serangan Balasan ke Rusia, Yakin Sukses di Akhir 2023
Setelah invasi berjalan hampir dua tahun, Zelensky mengatakan Rusia masih sangat ingin menggulingkannya dari kekuasaan.